TRIBUNNEWS.COM - Pusat penyebaran epidemi Covid-19 pertama di dunia dan Tiongkok, Wuhan mulai merenggangkan aturan lockdown-nya.
Lantaran sudah banyak negara yang melakukan pembatasan perjalanan untuk mengatasi wabah mematikan ini.
Dua bulan sudah Covid-19 merajai Wuhan khususnya dan China pada umumnya.
Senin ini (23/3/2020), beberapa penduduk ibukota Hubei itu tengah berjalan meninggalkan rumah mereka.
Baca: Ganjar Pranowo Ungkap Ketakutan Warga Jateng soal Lockdown untuk Cegah Virus Corona
Melansir Guardian, diketahui mereka tengah pergi ke toko kelontong dan berjalan menyusuri jalanan untuk pertamakalinya sejak beberapa minggu terakhir ini.
Pada akhir pekan lalu, kereta pertama tiba di Wuhan dan mengangkut lebih dari 1.000 pekerja dari provinsi lain untuk mulai mencari pundi-pundi uang lagi di kota ini.
Sementara itu Minggu lalu, pemerintah mengatakan bahwa masyarakat sudah bisa mulai bekerja kembali bila keadaan tubuh dan suhu normal.
Para pekerja dilengkapi dokumen dari perusahaan untuk membuktikan mereka bebas virus corona.
Baca: Kota Wuhan Memasuki Hari Kelima Nihil Kasus Positif Virus Corona
Baca: Tidak Ada Kasus di Wuhan, China Laporkan 46 Kasus Impor
Otoritas setempat mengklaim mulai saat ini Wuhan akan kembali seperti semula dengan bertahap.
Sejumlah warga asing yang terjebak di Wuhan sejak pembatasan ketat pada 23 Januari lalu mulai mengajukan permohonan kembali, kepada pemerintah kota.
Ternyata yang diizinkan berjalan-jalan dan menghirup udara luar hanya orang-orang dari kompleks bebas virus saja.
"Semua orang sangat berhati-hati," kata Iris Yao (40).
Kasus infeksi lokal di China memang telah mengalami penurunan drastis sejak beberapa minggu terakhir ini.
Tetapi kasus-kasus impor masih terus berdatangan.