News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Salah Minum Obat Covid-19 Berakhir Maut, Pria Ini Justru Konsumsi Klorokuin Pembersih Akuarium

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Obat klorokuin

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria asal Arizona meninggal dunia sedangkan istrinya dalam keadaan kritis setelah keduanya menelan obat anti malaria atau klorokuin fosfat.

Mereka menduga obat ini sama halnya dengan klorokuin yang dimaksudkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump beberapa waktu lalu.

Melansir Straits Times, klorokuin fosfat adalah zat untuk membersihkan akuarium.

Baca: Tegaskan Belum Ada Obat untuk Virus Corona, Jokowi: Klorokuin Ini Bukan Obat First Line

Baca: Jokowi Sebut Obat Klorokuin Digunakan Banyak Negara, Pasien Corona Sembuh

Pasangan suami istri ini menduga obat ini adalah anti-malaria yang digadang-gadang sebagai obat Covid-19.

Nahasnya pasangan berusia 60 tahunan ini langsung jatuh sakit setelah menelan produk pembersih tangki ikan itu.

Informasi ini telah dikonfirmasi oleh pihak Rumah Sakit Kesehatan Banner di Phoenix.

Klorokuin fosfat memang memiliki bahan aktif yang sama dengan obat anti-malaria yang dikabarkan bisa mengantisipasi pertumbuhan virus di dalam tubuh ini.

Pada Sabtu (21/3/2020) lalu, Trump menulis cuitan pada akun Twitternya terkait kombinasi antara hydroxychloroquine dan azithromycin.

"Sebuah perubahan baru yang bisa menjadi salah satu terobosan terbaru di sejarah kesehatan," tulis Trump.

Ahli penyakit menular AS, Dr Anthony Fauci menampik klaim itu dan mengatakan pengujian harus dilakukan untuk memastikan keamanan dan kemanjurannya.

Sementara itu Banner Health menyatakan klorokuin tidak disarankan untuk dikonsumsi untuk Covid-19 pada Senin lalu.

"Klorokuin atau obat malaria, tidak boleh dicerna untuk mengobati atau mencegah virus ini," katanya.

Efek Samping Klorokuin, Obat yang Disebut Efektif Atasi Virus Corona, Jangan Konsumsi Sembarangan! (Freepik)

Sampai saat ini belum ada vaksin atau perawatan khusus untuk penyakit ini.

Tetapi para peneliti terus mempelajari perawatan yang sudah dilakukan dan bekerja secara eksperimental.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini