TRIBUNEWS,COM - Hantavirus tengah ramai diperbincangkan publik.
Sebelumnya diberitakan, seorang pria meninggal di China, Senin (23/3/2020).
Pria tersebut dinyatakan positif mengidap Hantavirus.
Melansir Usa Today, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Hantavirus adalah keluarga virus yang menyebar melalui tikus.
Lebih jauh, meski berbagai negara di belahan dunia tengah siaga tinggi karena covid-19, tidak ada indikasi Hantavirus menjadi ancaman kesehatan global.
Menurut CDC, kasus Hantavirus jarang terjadi.
Kasus infeksi terjadi ketika seseorang menghirup udara yang terkontaminasi danĀ lantaran ada kontak dekat dengan urin hewan, kotoran dan air liur.
Hanya jenis tikus tertentu dan tidak semua tikus membawa virus tersebut.
Baca: Hantavirus Bukan Virus Baru, Ini Alasan Mengapa Masyarakat Tak Perlu Khawatir
Tidak Ditularkan dari Manusia ke Manusia
Melansir Canadian Centre for Occupational Health and Safety, kasus Hantavirus di Kanada pertama kali ditemukan pada 1994.
Sebelumnya, peneliti mampu mengidentifikasi secara positif, setidaknya ada tiga kasus lain yang terjadi sebelum 1994.
Hantavirus pertama terjadi pada 1989.
Sejak 1989, telah ada 109 kasus Hantavirus yang dikonfirmasi.
Menurut Badan Kesehatan Masyarakat Kanada, tercatat 27 kematian per Januari 2015.
"Hantavirus yang menyebabkan penyakit manusia di Amerika Serikat tidak dapat diularkan dari satu orang ke orang lain," kata CDC melalui situs webnya yang dikutip Usa Today.
Lebih jauh, di AS, Hantavirus dapat menyebabkan sindrom paru Hantavirus.
Penyakit pernapasan parah yang bisa berakibat fatal.
Gejalanya meliputi kelelahan, demam, nyeri otot, sakit kepala, pusing, kedinginan, dan masalah perut.
Kemudian, batuk dan sesak napas juga dapat menyertai penyakit ini.
Baca: Covid-19 Belum Berakhir, Hantavirus Tewaskan Pria di China, Simak Gejalanya
Baca: Belum Selesai Virus Corona, Pria di China Meninggal karena Hantavirus, Disebarkan oleh Hewan Ini
Bagaimana Masuk ke Tubuh?
Orang-orang dapat tertular infeksi Hantavirus melalui inhalasi tetesan air liur atau urin, atau melalui debu tinja dari hewan pengerat liar yang terinfeksi, terutama tikus rusa.
Penularan juga dapat terjadi ketika bahan yang terkontaminasi masuk ke kulit yang rusak atau tertelan dalam makanan atau air yang terkontaminasi.
Penularan dari orang ke orang di Amerika Utara juga belum dilaporkan.
Beberapa situasi sindrom paru Hantavirus di Amerika Selatan menunjukkan kemungkinan penularan dari orang ke orang.
Namun, virus yang diisolasi di Amerika Selatan secara genetik berbeda dari yang dijelaskan di Amerika Utara.
Pengobatan Hantavirus
Tidak ada vaksin khusus, pengobatan atau penyembuhan untuk infeksi Hantavirus.
Namun, perawatan medis di unit perawatan intensif dapat membantu pemulihan.
Orang yang terinfeksi dapat diberikan obat untuk demam dan nyeri serta terapi oksigen.
Baca: 6 Fakta Hantavirus, Virus yang Dibawa oleh Tikus: Kenali Gejala, Cara Penularan hingga Pengobatannya
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)