TRIBUNNEWS.COM, ROMA - Italia melaporkan 683 orang telah meninggal akibat virus corona (COVID-19) dalam waktu 24 jam terakhir.
Demikian otoritas Italia melaporkan pada Rabu (25/3/2020) waktu setempat, seperti dilansir Channel News Asia, Kamis (26/3/2020).
Tercatat jumlah ini lebih rendah dari angka kematian pada hari sebelumnya, Selasa (24/3/2020), sebanyak 743.
Dengan jumlah kematian baru ini, kini tercatat total 7.503 orang telah meninggal akibat COVID-19, dalam waktu hampir satu bulan.
Wilayah utara Lombardy, sejauh ini menjadi terbanyak kasus infeksi.
Namun dalam beberapa hari ini, menunjukkan penurunan tajam dalam jumlah kematian dan kasus infeksi baru pada Rabu (25/3/2020).
Baca: Presiden FIGC Menolak Keras Gagasan Liga Italia Dihentikan & Menganggap Itu Skenario Terburuk
Sejauh ini jumlah kasus infeksi COVID-19 di Italia meningkat menjadi 74.386 dari 69.176 pada hari sebelumnya.
Pemerintah Italia telah mengambil kebijakan Lockdown untuk 60 juta penduduknya sejak 12 Marret lalu. Sejak itu masyarakat dilarang berkumpul dan sebagian besar toko tertutup.
Polisi pun melakukan penjagaan dan operasi terhadap mereka yang masih berkeliaran di jalanan.
Polisi memeriksa dokumen dan menayakan alasan mereka ke luar rumah.
Jumlah kasus meninggal di Italia melampaui kasus kematian akibat virus corona (Covid-19) di China, per Kamis (19/3/2020) waktu setempat.
Saat itu tercatat total kematian mencapai 3.405 setelah laporan baru sebanyak 427 orang meninggal pada Rabu (18/3/2020).
China melaporkan 3.245 orang meninggal sejak kasus pertama pada akhir tahun lalu.
Terlihat pula hiruk pikuk truk tentara mengirimkan peti mati pada Kamis(19/3/2020) ke pemakaman di kota Italia Utara.
Pemakaman yang berlangsung 30 menit itu dilakukan untuk menghindari penularan melalui kerumunan.
Para petugas pengubur memakai perlengkapan lengkap, yang menutup dari kepala sampai kaki.
Perdana Menteri Giuseppe Conte meminta warga Italia untuk disiplin dan mentaati aturan lockdown.
Sejumlah langkah sudah ditempuh Italia untuk menghentikan penyebaran virus corona. Diantaranya pemerintah Italia sudah melakukan pembatasan perjalanan ke Italia, menutup Restoran, Bar dan hampir semua toko kecuali untuk toko makanan dan laboratorium kimiawan.
"Pemerintah melakukan yang terbaik, kita berada dalam perang melawan musuh yang tak terlihat," kata pemilik Roma toko Delicatessen Roberto Castroni.
Sejauh ini Otoritas Kesehatan Italia mencatat peningkatan kasus virus corona menjadi 15.113 dari 12.462 sebelumnya.
Dalam serangkaian langkah untuk menghentikan penyebaran virus corona, Gereja Katolik Roma telah memeintahkan penutupan seluruh gereja pada Kamis (13/3/2020).
Ini merupakan langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya di zaman modern yang akan berlaku untuk lebih dari 900 gereja paroki dan situs bersejarah di ibukota Italia. (Channel News Asia/Reuters/AFP)