Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Berbagai atribut Olimpiade dan Paralimpik Tokyo Jepang 2020 mulai dibenahi, dicopot dan disimpan, serta kemungkinan akan dibuang karena tidak bisa terpakai lagi.
"Kita diminta cabut semua atribut terkait Olimpiade dan Paralimpik di mana pun karena sudah tidak relevan lagi mengingat tahunnya adalah 2021," kata Uchimura, seorang petugas Pemda Tokyo kepada Tribunnews.com, Rabu (25/3/2020).
Sebelumnya berbagai atribut Olimpiade dipasang di banyak tempat umum, mulai jalan raya, fasilitas umum, kantor dan sebagainya.
Atribut-atribut tersebut di berbagai lokasi kegiatan Olimpiade diperkirakan menelan biaya hingga ratusan juta yen dan kini semuanya harus dibuang karena mencantumkan logo yang bertuliskan 2020.
Sementara Olimpiade tahun ini ditunda hingga pada musim panas 2021 mendatang.
Sebelumnya, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden International Olympic Committe (IOC) Thomas Bach akhirnya sepakat untuk menunda penyelenggaraan Olimpiade 2020 yang semula dijadwalkan akan dimulai 24 Juli 2020.
Baca: UN Dibatalkan, Kini Muncul Aturan Baru Soal Ujian Kenaikan Kelas Selama Masa Darurat Virus Corona
Baca: Kenali Gejala Virus Corona, Influenza, dan Flu Biasa, Pastikan Anda Sehat, Berikut Perbedaannya
"Mengingat penyebaran coronavirus baru di seluruh dunia, kita membahas penundaan Olimpiade Tokyo dan Paralimpiade," ungkap PM Jepang Shinzo Abe setelah pembicaraan dengan Presiden IOC Thomas Bach, Selasa (24/3/2020) pagi melalu sambungan telepon.
Pejabat pemerintah telah mengindikasikan bahwa acara tersebut harus dilakukan dalam waktu satu tahun mendatang atau tahun 2021.
Perdana Menteri mengatakan bahwa dia harus menunda penundaan, dan akan mengomunikasikan persepsi ini lebih lanjut kepada pihak-pihak terkait.
IOC telah mengumumkan kebijakan baru untuk berdiskusi dengan Komite Penyelenggara, Pemerintah Metropolitan Tokyo dan Pemerintah Jepang, termasuk penundaan, dan untuk mencapai kesimpulan dalam waktu empat minggu, mengingat penyebaran infeksi virus corona baru menjadi lebih serius di seluruh dunia.
Baca: Hingga Hari Ini, Lebih dari 7.500 Orang Meninggal di Italia Akibat Corona
Baca: Kartu Prakerja Mulai Buka Pendaftaran Bulan April, Berikut Penjelasan Syarat dan Cara Daftarnya
Ketua Umum limpiade 2020 Jepang, Yashiro Mori yang juga mantan PM Jepang itu, Senin (23/3/2020) juga telah menekankan akan memberikan jawaban 4 minggu ke depan mengenai persiapan Olimpiade masa depan saat dilakukan penundaan.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com