TRIBUNNEWS.COM - Mary Mallon atau dikenal sebagai Typhoid Mary kembali dikarantina pada 27 Maret 1915.
Berasal dari Irlandia dan pindah ke Amerika Serikat, Mary Mallon dianggap menjadi penular tanpa gejala dalam wabah demam tifoid.
Pada 1900-1907, Mary Mallon bekerja sebagai juru masak pada tujuh keluarga area Kota New York City.
Orang-orang di tempat Mary Mallon bekerja banyak yang menderita demam dan diare.
Mary Mallon akhirnya dikarantina pada 1907 dan dibebaskan tiga tahun kemudian.
Namun, dia dikarantina lagi pada 27 Maret 1915 karena dianggap kembali menyebarkan demam tifoid.[1]