News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Protes Pemimpin Kongres kepada PM India: Lockdown yang Tiba-tiba Berakibat Kepanikan dan Kebingungan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin Kongres India Rahul Gandhi berpidato di depan rapat umum di New Delhi pada 4 Februari 2020.

TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Pemimpin kongres Rahul Gandhi menulis surat kepada Perdana Menteri India, Narendra Modi pada Minggu (29/3/2020).

Seperti yang dilansir Times of India, dalam surat terbuka tersebut, Rahul Gandi menyebut lockdown yang tiba-tiba telah mengakibatkan kepanikan dan kebingungan di seluruh negeri.

Rahul Gandi mendesak perdana menteri untuk mempertimbangkan dampak yang berpotensi menghancurkan negeri karena virus corona.

Baca: Soal Karantina Wilayah, Mahfud MD Tak Ingin Indonesia seperti India, Bandingkan dengan Netherlands

Pemimpin Kongres India Rahul Gandhi berpidato di depan rapat umum di New Delhi pada 4 Februari 2020. (Money SHARMA / AFP)

PM Narendra Modi pada Selasa (24/3/2020) lalu menerapkan lockdown 21 hari di seluruh negeri.

Rahul berkata situasi di India berbeda dengan negara-negara besar lain.

Maka, langkah lockdown itu tidak bisa diterapkan di sana.

"Jumlah rakyat miskin di India yang bergantung pada pendapatan harian terlalu besar, sulit bagi kita untuk mematikan semua aktivitas ekonomi," tulis Rahul.

Baca: India Kacau Pasca-Lockdown, Dubes Sebut Ada 37 WNI Terjebak dan 14 Positif Corona

Rahul meminta perdana menteri untuk menerapkan langkah-langkah yang lebih ramah dan berorientasi target untuk menekan penyebaran virus corona.

"Kita harus segera menguatkan jaring pengaman sosial dan menggunakan setiap sumber daya publik yang kita punya untuk mendukung dan melindungi pekerja yang lemah," tambahnya.

Permerintah Tidak Berencana Perpanjang Lockdown, Hanya 21 Hari

Masih dilansir Times of India, hari ini (30/3/2020), pemerintah India menyebut tidak ada rencana perpanjang lockdown yang telah dimulai Selasa (24/3/2020) lalu.

Melalui akun Twitter Biro Informasi Pers (PIB) India, sekretaris kabinet Rajiv Gauba menyangkal klaim dari beberapa media yang menyebut lockdown akan diperpanjang.

Lockdown 21 hari itu ditujukan untuk memeriksa penyebaran virus corona.

Setelah lockdown, terjadi "mudik" besar-besaran oleh pekerja migran dari kota-kota besar ke desa mereka setelah mereka diberhentikan dari pekerjaannya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini