TRIBUNNEWS.COM - Seorang ayah di New York, Amerika Serikat menolak kedatangan putranya ke rumah.
Disinyalir putranya yang berusia 21 tahun itu baru saja kembali dari perjalanan libur musim panas di Pulau Padre Selatan.
Peter Levine (51) mengaku sudah mencoba menyuruh anaknya pulang lebih awal.
Tapi anaknya, Matt tidak mengindahkan sarannya.
"Saya bicara dengannya setiap hari dan mengatakan bahwa mereka harus pulang."
"Saya sangat khawatir."
"Kabar di sini semakin buruk dan buruk," jelasnya dilansir Insider dari New York Times.
Baca: 30 Maret 1867 - Amerika Serikat Membeli Alaska dari Rusia Seharga $7,2 Juta
Baca: Rupiah Hari Ini Melemah ke Angka Rp 16.320 per Dolar Amerika Serikat, Berikut Kurs di 5 Bank Besar
Levine merujuk pada kabar perkembangan Covid-19 di Amerika.
Bukannya Matt mematuhi saran ayahnya, dia malah mengirim foto dirinya dan teman-temannya sedang berkumpul di luar dan mendengarkan musik.
Akhirnya Levine mengatakan pada putranya bahwa dia dan teman-temannya tidak diizinkan kembali ke rumahnya.
Levine dan keluarganya tinggal di Nanuet, New York.
Padahal destinasi itu sudah direncanakan Matt sejak jauh hari.
"Kakek dan neneknya tinggal di sini."
"Dan tidak ada alasan untuk menulari mereka," ujarnya.
Begitu Matt dan teman-temannya kembali dari Pulau Padre Selatan, Levine memberi tahu putranya bahwa tidak ada lagi kesempatan kedua.
Maksudnya Levine tidak akan menjemput rombongan putranya itu dari bandara.
Jika ingin pulang ke rumah, mereka harus mencari mobil agar bisa sampai.
"Mereka keluar dari mobil di pinggir jalan masuk rumah."
"Saya bilang 'tetap di sana! Jangan melangkah lebih jauh!'" kata ayah Matt meneriaki rombongan anaknya.
Saat itu mereka berencana untuk mengambil mobil milik Matt.
Akhirnya rombongan itu terpaksa menempuh perjalanan dua jam ke asrama kampus Massachusetts.
Levine masih bersikukuh tidak mengizinkan baik anaknya maupun teman-temannya menginjakkan kaki di rumah.
"Aku sayang anakkku, tapi mereka tidak boleh tidur di sini," katanya.
"Aku bilang, 'Jika kalian ingin buang air kecil, di sana ada semak-semak'"
"Dua dari mereka melakukan itu," jelasnya.
Beruntung bagi Matt, ayahnya sudah mengisi bagasi mobilnya dengan tas belanjaan.
Bahkan meletakkan amplop dengan $ 300 atau sekira Rp 4 juta di kursi pengemudi.
Tapi sepertinya Matt tidak mungkin bisa pulang ke rumah dalam waktu dekat.
"Sewa mereka berakhir pada Juni nanti dan tidak ada orang tua yang menginginkan mereka pulang.
"Ini terlalu berisiko," kata Levine.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)