News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Cara Orang-orang Kaya Asia Karantina Diri Saat Corona, Pilih Liburan di Pulau Pribadi

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Virus corona atau covid-2019 benar-benar membuat semua unsur lapisan masyarakat khawatir,

Tak hanya warga tak mampu, orang-orang kaya sangat khawatir tertular virus mematikan itu.

Muncul pertama kali di Kota Wuhan, China, wabah virus corona kini telah menyebar ke lebih dari 190 negara.

Jumlah kasus virus corona di seluruh dunia telah mencapai 781.485 kasus.

Dari jumlah tersebut, pasien yang sembuh tercatat sebanyak 164.726 orang. Sementara yang meninggal dunia sebanyak 37.578 orang.

Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 terbanyak barada di Amerika Serikat (AS).

Wabah virus corona yang makin meluas mendorong banyak negara melakukan pembatasan aktivitas warganya.

Karantina banyak diterapkan untuk menekan penyebaran virus.

Sementara saat banyak orang mulai mengarantina diri di rumah masing-masing, orang-orang Asia super kaya atau crazy rich Asians banyak yang memilih pergi berlindung dengan membeli pulau pribadi.

Baca: Kisah Orang Kaya yang Kehilangan Uang Rp 25,3 Triliun dalam Semalam

Dilansir dari SCMP, Selasa (31/3/2020), sejumlah agen penjualan pulau privat mengaku dibanjiri pertanyaan dari para orang kaya Asia yang mencari pulau pribadi yang bisa dibeli untuk dipakai sebagai tempat berlindung sementara dari wabah corona.

Jika wabah sudah mereda, bagi para orang super kaya tersebut, pulau tersebut bisa dijadikan investasi jangka panjang.

Beberapa pulau pribadi dijual seharga mencapai 100 juta dollar AS atau Rp 1,63 triliun (kurs Rp 16.360).

Sementara beberapa pulau kecil lain dibanderol hanya di kisaran 55.000 dollar AS atau seharga harga rata-rata apartemen di Hong Kong.

Edward de Mallet Morgan dari agen tim penjualan pulau-pulau pribadi Knight Frank's International Super-Prime yang berbasis di London, mengungkapkan permintaan akan pulau privat melonjak sejak meluasnya Covid-19.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini