News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Presiden Filipina Peringatkan Bagi Siapa pun yang Langgar Lockdown Dapat Ditembak Mati

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Filipina Rodrigo Duterte

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte telah memperingatkan warganya agar tidak melanggar aturan lockdown.

Dengan tegas Duterte menyatakan siapa pun yang melanggar lockdown virus corona di pulau Luzon akan ditembak mati oleh militer atau polisi.

Seperti diketahui, saat ini Filipina tengah berupaya menahan penyebaran virus corona.

Sebelumnya, presiden yang dikenal kontroversi tersebut telah dituduh melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan tanpa ampun dan perang berdarahnya terhadap narkoba.

Baca: Presiden Filipina Ancam Beri Sanksi Berat Pelanggar Lockdown, Duterte: Tembak Mati Mereka

Baca: Cegah Penyebaran Virus Corona, Presiden Duterte Lockdown Rakyat Filipina

Melansir News Week, Duterte memberikan pidato di televisi pada hari Rabu (1/4/2020) memperingatkan akan ada kebijakan nol toleransi bagi mereka yang melanggar lockdown.

Kebijakan tersebut mulai berlaku pada 15 Maret dan akan berjalan setidaknya 14 April 2020.

Rodrigo Duterte (The Sun)

Sistem Kesehatan Filipina Bisa Kewalahan

Lebih jauh, ada 2.311 kasus yang dikonfirmasi di Filipina, dengan 96 kematian dan 50 pemulihan.

Sistem perawatan kesehatan negara itu bisa kewalahan jika penyebarannya tidak terkendali.

Tetapi ratusan kasus baru sekarang dilaporkan setiap hari.

Duterte mengatakan kepada warga bahwa situasinya "semakin buruk".

"Jadi sekali lagi aku tegaskan kepadamu, mengenai keseriusan masalah ini," ungkap Duterte.

"Bahwa kamu harus mendengarkan perintahku kepada polisi dan militer," tegasnya.

Baca: Cegah Penyebaran Virus Corona, Presiden Duterte Lockdown Rakyat Filipina

"Jika ada masalah dan ada mereka melawan, hidupmu dalam bahaya," katanya.

"(Aku) perintahkan mereka menembak mati," tegasnya.

"Apakah itu dipahami?" dia menambahkan.

"Mati. Alih-alih menyebabkan masalah, aku akan menguburmu," tegasnya.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte (Daily Post)

Ancaman Duterte muncul setelah laporan kerusuhan di Kota Quezon.

Wilayah Quezon merupakan bagian dengan penghasilan rendah dari ibukota Manila.

Diketahui, para penduduk memprotes kurangnya bantuan makanan pemerintah.

Menurut laporan CNN Filipina, setidaknya 21 orang ditangkap.

Baca: Presiden Duterte Ancam Tembak Mati Pelanggar Aturan Lockdown di Filipina

Baca: Presiden Duterte Perintahkan Polisi Tembak Mati Siapa Saja yang Ganggu Lockdown Filipina

Duterte Peringatkan Soal Diskriminasi Pekerja Medis

Duterte juga memperingatkan bahwa pelecehan atau diskriminasi terhadap pekerja medis, didorong oleh stigma paparan COVID-19.

Hal tersebut tidak dapat diterima dan tidak akan ditoleransi.

Kepala polisi nasional mengatakan pada hari Kamis, minggu lalu, bahwa petugas tidak menganggap ancaman Duterte secara harfiah.

Mereka mengatakan tidak ada yang akan ditembak karena melanggar kuncian, lapor Reuters.

Presiden dikenal karena ucapannya yang agresif dan ofensif, khususnya berkaitan dengan hukum dan ketertiban.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini