TRIBUNNEWS.COM - Jumlah warga AS yang mengklaim tunjangan untuk pengangguran melampaui rekor tertinggi.
Ini terjadi di saat pandemi Covid-19 sedang menyebar masif selama dua pekan ini di Amerika.
Tidak hanya korban jiwa dan kesehatan, wabah juga berdampak pada ekonomi di AS.
Melansir BBC, Departemen Tenaga Kerja AS menagatakan lebih dari 6,6 juta orang mengajukan klaim pengangguran sampai pada 28 Maret lalu.
Baca: Pesenam Amerika Serikat Menangis Dengar Berita Penundaan Olimpiade Tokyo 2020
Baca: Infeksi Covid-19 Dunia Sudah Mencapai 1 Juta, Beberapa Lonjakan Kasus Terjadi pada Pekan Ini
Angka ini hampir dua kali lipat dari pekan sebelumnya, yang juga mengalami kenaikan signifikan.
Perekonomian AS semakin terpuruk tatkala jumlah kasus melonjak menjadi lebih dari 236.000.
Bahkan kini menurut Worldometers pada Jumat (3/4/2020) kembali mengalami kenaikan menjadi 244.190.
Sementara itu jumlah kematiannya mencapai lebih dari 5.600.
Akibatnya Gedung Putih memutuskan akan memperpanjang pembatasan kegiatan untuk mengendalikan wabah.
Analis dari Bank of America, memperingatkan bahwa AS bisa mengalami resesi terdalam dari catatan yang ada, bersama perkiraan tingkat pengangguran mencapai 15 persen.
Prospek ini merupakan perhitungan nyata bagi perekonomia terbesar di dunia.
Bahkan kini tingkat pengangguran sudah melambung menjadi 3,5 persen.
Namun saat ini lebih dari 80 persen warga Amerika sedang dalam penguncian, sehingga sebangian besar bisnis terpaksa tutup.
Analisis dari Koresponden Bisnis New York