Michelle Fleury menganalisa bahwa saat ini AS mencapai jumlah tertinggi klaim pengangguran baru.
Tetapi yang begitu mengerikan bukan hanya besarnya tapi juga kecepatan perusahaan AS mengurangi pekerjanya.
Sekitar 10 juta orang Amerika kehilangan pekerjaan hanya dalam dua minggu terakhir.
Singkatnya 9 juta pekerjaan hilang dalam krisis keuangan 2008.
Ada beberapa alasan terkait peningkatan pengangguran bersejarah pada minggu ini.
Lebih banyak negara bagian memerintahkan bisnis yang tidak penting untuk ditutup menyusul perkembangan wabah corona.
Baca: Zainal Arifin Komentari Pilihan Jokowi, Sebut PSBB Lebih Utamakan Kepentingan Ekonomi daripada Nyawa
Baca: Ekonomi AS Disebut Penuh dengan Bom Utang dan Bisa Hancurkan Finansial
Menurut ekonom, seperlima dari tenaga kerja AS sekarang tengah mengalami penguncian.
Dan paket bantuan pemerintah yang ditandatangani minggu lalu memperluas tunjangan pengangguran untuk membantu lebih banyak orang, seperti wiraswasta dan kontraktor independen.
Mengingat ini adalah angka mingguan, data ini adalah yang terdekat dengan informasi real-time yang menunjukkan seberapa besar dampak pandemi bagi perekonomian Amerika.
Lebih dari 3,3 juta orang mengajukan klaim dua minggu lalu, melampaui rekor sebelumnya 695.000 pada 1982.
Dua minggu setelahnya meningkat menjadi 10 juta.
Baca: Vladimir Putin Kirim Pesawat Bantuan Medis ke Amerika Serikat, Picu Kontroversi Donald Trump
Baca: Reaksi Warga Negara Amerika saat Donald Trump Mencatat 100.000-240.000 Kematian sebagai Target
"Saya biasanya tidak melihat rilis data dan mulai gemetar," kata Heidi Shierholz, mantan kepala ekonom di Departemen Tenaga Kerja AS dan sekarang menjadi Direktur Kebijakan di Economic Policy Institute.
"Ini adalah potret bencana. Sepertinya tidak pernah kita lihat sebelumnya. Ini hanya mewakili kesedihan dan penderitaan yang luar biasa," tambahnya.
Sebelumnya pemerintah AS menelurkan kebijakan tunjangan bagi rumah tangga, bantuan bisnis, dan peningkatan tunjangan pengangguran.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)