Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson (55) dipindahkan ke unit perawatan intensif (ICU) pada Senin (6/4/2020), ketika kondisinya makin memburuk, sejak dinyatakan positif terinfeksi virus corona (Covid-19) pada 27 Maret lalu.
Kantor PM Inggris atau dikenal Downing Street mengatakan Johnson masih sadar.
Sejak dinyatakan positif Covid-19, Johnson menjalani isolasi mandiri di rumah dinasnya di Downing Street.
Namun karena masih mengalami gejala-gejala virus Corona, diantaranya suhu tubuh tinggi dan batuk-batuk, pada Minggu (5/4/2020) waktu setempat, Johnson dibawa ke Rumah Sakit St Thomas di London.
Baca: Update RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet : 292 Pasien Positif, 165 PDP, 58 ODP
Inggris belum punya rencana suksesi ketika Johnson tidak mampu menjalankan pemerintahan. Tapi Johnson telah meminta Menteri Luar Negeri Dominic Raab untuk menjalankan tugasnya untuk sementara waktu.
Baca: Gerakan Sosial #LoveDariRumah bersama Poze x Warna Warni
"Selama sore ini, kondisi Perdana Menteri memburuk dan, atas saran dari tim medis, ia dipindahkan ke unit perawatan intensif di rumah sakit," demikian pernyataan Downing Street..
"PM telah meminta menteri luar negeri Dominic Raab... untuk menggantikannya sementara jika diperlukan.
"PM dipindahkan sebagai antisipasi, jika ia perlu menggunakan ventilator," jelas Downing Street.
Johnson dibawa ke rumah sakit pada Minggu (5/4/2020) setelah 10 hari dinyatakan positif terinfeksi virus corona (Covid-19).
Di rumah sakit, Johnson akan melakukan pemeriksaan lanjutan terkait gejala Covid-19.
Johnson mengumumkan ia mengalami gejala ringan Covid-19 pada 27 Maret lalu, dan telah menjelani isolasi diri di Downing Street, kediamannya, selama tujuh hari.
Johnson dijadwalkan kembali tampil pada Jumat (3/4/2020), setelah seminggu masa pemulihan dan bekerja dari rumah.
Tetapi ia memilih tetap di rumah karena masih memiliki gejala suhu tubuh tinggi.