Namun kita tetap menunjukkan wajah tersenyum dan berani pada semua orang," tulis keterangan dalam Telegraph potret tersebut.
Potret tersebut beredar bulan lalu.
Dan baru pekan lalu, tiga perawat tersebut dinyatakan positif covid-19.
Baca: Gejala Corona: Rumah Sakit di Amerika Serikat Laporkan Gejala Baru Covid-19
Baca: Tunangan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson Menangis karena Kekasihnya Dirawat di Rumah Sakit
"Kami dapat kabar jika sejumlah anggota staf yang bekerja positif covid-19, dan itu benar," ujar juru bicara rumah sakit.
Staf menyebut jika petugas medis memang sangatlah rawan terkena covid-19.
"Ini sangat disayangkan dan tidak terduga, karena ini juga terjadi pada para petugas medis di dunia."
"Kami memberikan dukungan penuh kepada anggota staf kami yang menjadi sakit, dan kami berharap mereka segera pulih." pungkas sang juru bicara rumah sakit.
Dalam kondisi seperti ini, pihak rumah sakit diduga terus memberikan ancaman pada para pekerja agar tak membicarakan kekurangan APD pada pers.
Dilansir Bloomberg, ini karena Lin diketahui memberi wawancara pada surat kabar dan bicara tentang APD (Alat Pelindung Diri) yang tidak layak.
Baca: Apa Kata Ahli Kesehatan Dunia tentang Masker Non-medis?
Baca: Seharian Kemarin, 700 Orang Meninggal di Amerika Akibat Corona
Di Chicago seorang perawat yang dirumahkan setelah katahuan curhat terkait masker yang tidak layak kepada koleganya lewat email.
Sementara itu di New York, NYU Langone Health memperingatkan pada karyawannya terkait pemecatan bila tenaga kesehatan ini bicara di media tanpa izin.
"Rumah sakit mengancam para perawat dan semua pekerja kesehatan lainnya demi mempertahankan citra," kata juru bicara Washington State Nurses Association, Ruth Schubert.
"Ini keterlaluan," ujarnya.
Sejatinya rumah sakit secara turun temurun berpedoman untuk merahasiakan privasi pasien.