Sebelumnya, Boris Johnson telah meminta Menteri Luar Negeri Dominic Raab untuk menangani respon negara terhadap Covid-19.
Diketahui, Inggris telah di-lockdown sejak 23 Maret 2020 dan pemerintah akan memperpanjang batasan pada minggu ini.
Selama beberapa hari terakhir, pemerintah menghadapi kritik tajam karena kurangnya alat pelindung diri (APD) untuk pekerja garis depan di rumah sakit.
Sekretaris Kesehatan, Matt Hancock mengatakan, 19 pekerja di garis depan telah meninggal karena virus corona, Sabtu (11/4/2020).
Pemerintahan Boris Johnson sendiri juga telah dikritik sebelumnya, karena tanggapannya lambat dalam menghadapi pandemi.
Baca: Hal yang Terjadi di Liga Inggris, Mulai Kasus Positif Pertama Hingga Ketidakpastian Musim 2020
Baca: Liverpool Dinilai Layak Sabet Trofi Liga Inggris Musim Ini, Kata Siapa?
UPDATE Covid-19 Global
Secara global, sejumlah 1.853.155 kasus telah dikonfirmasi terinfeksi wabah virus corona atau Covid-19.
Di Inggris sendiri terdapat 84,279 kasus infeksi yang dikonfirmasi.
Lebih lanjut, dikutip dari coronavirus.thebaselab.com, 423.554 orang telah dinyatakan pulih per Senin(13/4/2020) pukul 09.15 WIB.
Sejumlah 114.247 kematian tercatat di seluruh dunia.
Inggris mencatat 10.612 kematian per Senin (13/4/2020).
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah virus corona sebagai pandemi global, Kamis (11/3/2020).
Virus tersebut dapat menular dari manusia ke manusia yang menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan.
Untuk itu, penting mengenali lebih jauh tentang gejala dan pencegahan virus corona.
Gejala yang ditimbulkan meliputi bersin, pilek, kelelahan, batuk, dan sakit tenggorokan.
Kemudian, pencegahan virus corona dilakukan dengan berbagai cara.
Misalnya, rajin cuci tangan menggunakan sabun atau pembersih tangan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)