News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Prefektur Iwate Jepang Tak Tersentuh Covid-19 Tapi Tetap Melakukan Simulasi Persiapan Hadapi Corona

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua tim koordinasi penanganan pasien, Prof Tomohiko Mase, sekaligus Direktur Pusat Latihan dan Penelitian Pelayanan Kesehatan Umum selama Bencana Universitas Kedokteran Iwate.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perfektur Iwate, satu-satunya daerah di Jepang yang hingga saat ini belum terinfeksi Covid-19, dengan serius melakukan simulasi persiapan Covid-19.

Apalagi Deklarasi Darurat Nasional telah diumumkan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe 16 April lalu untuk semua daerah di Jepang.

"Persiapan kami lakukan dengan langkah cepat antara lain mencari kemungkinan kekurangan dokter, menyortir bahan medis yang kemungkinan bisa kekurangan, membangun mekanisme untuk mencegah keruntuhan medis nantinya," ungkap sumber Tribunnews.com, Sabtu (18/4/2020).

Sebuah komite peninjau yang terdiri dari orang-orang yang bertanggung jawab di Perfektur Iwate dan rumah sakit Iwate telah dibentuk 14 April lalu untuk membahas bagaimana menangani pasien.

Perfektur Iwate di utara Jepang yang masih belum tercemar infeksi Covid-19. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Diputuskan untuk membuat tim koordinasi, dipimpin oleh Tomohiko Mase, seorang profesor di Universitas Kedokteran Iwate, yang berspesialisasi dalam pengobatan bencana.

Pasien akan dikirimkan ke rumah sakit yang dapat menggunakan ventilator dan mesin jantung-paru sesuai dengan gejalanya.

Orang yang tidak menunjukkan gejala berat atau hanya mengalami sakit ringan, akan disiagakan di fasilitas penginapan milik rumah dan hotel yang berada di dekat rumah mereka.

Baca: Darurat Covid-19, Juknis Baru BOS dan BOP Jamin Pembayaran Honor Guru Bukan ASN

Tetapkan pasien rawat jalan demam di berbagai tempat untuk memeriksa orang yang dicurigai terinfeksi. Saat ini, sekitar 130 tempat tidur telah diamankan.

"Kami akan mempromosikan pemanfaatan fasilitas yang saat ini tidak menerima pasien rawat inap," ujarnya.

Prefektur Iwate memiliki jumlah dokter 207 orang per 100.000 orang sesuai data 2016, peringkat ke-42 secara nasional.

Grafik dampak penurunan covid-19, jika 80 persen warga yang berdiam di rumah, sebulan kemudian corona akan pulih. Kalau 70 persen dua bulan kemudian akan pulih, kalau hanya 60 persen sulit mengalahkan Convid-19. Hasil penelitian simulasi yang dibuat Prof Hiroshi Nishiura, dari Universitas Hokkaido. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Kekurangan dokter dan perlu untuk mengklarifikasi pembagian fungsi guna mencegah runtuhnya perawatan medis.

"Meskipun ada kekurangan dokter, lembaga medis biasanya dapat bekerja sama satu sama lain. Semua pihak di Iwate akan merespons," kata Akinobu Kato, ketua komite peninjauan.

Baca: AirAsia Siap Operasikan Kembali Rute Domestik Secara Terbatas

"Saya tidak tahu kapan tempat evakuasi akan terjadi. Sisi prefektur terobsesi dengan klarifikasi akan "mendongak" peningkatan kesadaran semua orang nantinya," kata Wali Kota Shinobu Sato.

Meskipun demikian diakui tidak cukup informasi dibagikan. Namun perlu juga dengan kecepatan.

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini