TRIBUNNEWS.COM - Paus Fransiskus telah mendesak dunia untuk membungkam suara senjata dan mengatasi perpecahan dalam pesan Natalnya pada Rabu (25/12/2024).
Dalam pidatonya pada Hari Natal “Urbi et Orbi” (kepada kota dan dunia), menyerukan pembicaraan antara Ukraina dan Rusia untuk mengakhiri perang.
“Semoga suara senjata dibungkam di Ukraina yang dilanda perang!” kata Paus Fransiskus, dikutip dari Al-Arabiya.
Menurut Paus Fransiskus, untuk menggelar negosiasi antara Ukraina dan Rusia dibutuhkan keberanian.
"Gestur dialog dan pertemuan, untuk mencapai perdamaian yang adil dan abadi," katanya.
"Keberanian yang dibutuhkan untuk membuka pintu bagi negosiasi," tambahnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebelumnya tak ingin terlibat dalam pembicaraan pedamaian tanpa pemulihan perbatasan Ukraina sebelum perang.
Akan tetapi belakangan ini, Zelensky mulai melunak dan menginginkan perundingan segera terjadi.
Paus Fransiskus juga menggunakan pesannya pada Hari Natal untuk membahas konflik di Timur Tengah.
Pada pidatonya, ia mengatakan bahwa situasi di Gaza saat ini 'sangat serius'.
Oleh karena itu, ia menyerukan pembicaraan agar “pintu-pintu dialog dan perdamaian dibuka lebar-lebar”.
"Saya memikirkan masyarakat Kristen di Israel dan Palestina, khususnya di Gaza, di mana situasi kemanusiaan sangat buruk," katanya.
Baca juga: Tanpa Gencatan Senjata saat Natal, Zelensky Tuduh Hungaria Sok-sokan, Harapan Paus Fransiskus Pupus
Ia berharap, perdamaian di Gaza segera terjadi agar tak ada lagi korban jiwa dan para sandera bisa dibebaskan.
"Semoga ada gencatan senjata, semoga para sandera dibebaskan dan bantuan diberikan kepada orang-orang yang kelelahan karena kelaparan dan perang," tambahnya.