News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

June Almeida, Orang Pertama Penemu Virus Corona di 1964 Silam

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

June Almeida, orang pertama penemu virus corona di 1964.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini sudah lebih dari 2 juta orang di dunia terinfeksi virus corona atau Covid-19. SARS-CoV-2 merupakan bama virus yang menjadi penyebab penyakit Covid-19.

Keluarga virus corona sendiri terdiri dari beberapa jenis, misalnya, yang menyebabkan penyakit SARS dan MERS.

Nah, orang yang pertama kali menemukan virus corona adalah seorang perempuan pada 1964 silam Perempun itu adalah June Almeida.

Pelopor visualisasi virus

Mengutip BBC, Almeida adalah putri seorang sopir bus asal Skotlandia. Ia meninggalkan bangku sekolah pada usia 16 tahun.

Meksipun demikian, dia kemudian dikenal sebagai pelopor pencitraan virus, yang karyanya telah kembali menjadi fokus selama pandemi Covid-19 saat ini.

Virus corona yang pertama kali Almeida indentifikasi ia temukan pada 1964 di laboratoriumnya di Rumahsakit St Thomas, London, Inggris.

Baca: Penjelasan Dewan Pakar IDI: Virus Corona Berpotensi Mati dengan Sendirinya

Ahli virologi itu lahir di June Hart pada 1930 dan besar di rumah petak dekat Alexandra Park di Timur Laut Glasgow.

Dia meninggalkan sekolah dengan sedikit pendidikan formal, tapi mendapat pekerjaan sebagai teknisi laboratorium histopatologi di Glasgow Royal Infirmary.

Baca: Prof Chaerul Anwar Nidom Beberkan Inovasi BCL dan Super Antioksidan untuk Usir Covid-19

Kemudian Almeida pindah ke London untuk melanjutkan karier dan pada 1954 menikah dengan Enriques Almeida, seniman asal Venezuela.

Penelitian flu biasa

Almeida, suami, dan putri kecilnya lalu pindah ke Toronto, Kanada. Menurut penulis medis George Winter, di Ontario Cancer Institute-lah Almeida mengembangkan keterampilannya yang luar biasa dengan mikroskop elektron.

Dia memelopori metode yang memvisualisasikan virus dengan lebih baik, dengan menggunakan antibodi untuk menggabungkannya.

Baca: Bahan Alami Curcumin Berkhasiat Tingkatkan Imunitas Tubuh, Tapi Bukan Obat untuk Covid-19

Bakatnya diakui di Inggris dan ia dibujuk kembali pada 1964 untuk bekerja di Sekolah Medis Rumahsakit St Thomas, London, rumahsakit yang sama yang merawat Perdana Menteri Inggris Boris Johnson ketika terjangkit virus corona.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini