News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kasus Aktif Virus Corona di Italia Turun untuk Pertama Kali

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sudut Lombardy di Italia.

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Italia melaporkan penurunan kasus aktif virus corona pertama sejak wabah mulai merebak di negara tersebut, Senin (20/4/2020).

Kasus aktif infeksi virus corona pada Senin lebih sedikit 20 kasus dibanding dengan Minggu (19/4/2020), yaitu dari 108.257 ke 108.237.

Lebih lanjut, Kepala Perlindungan Sipil Angelo Borreli angkat bicara kepada wartawan.

"Untuk pertama kalinya, kami melihat perkembangan positif baru, jumlah (orang) positif saat ini telah menurun," ungkap Borreli yang dikutip dari The Local.

Meski pada tingkat yang lambat, secara keseluruhan, jumlah total kasus yang dikonfirmasi terus meningkat di Italia.

Jumlah "kasus aktif" tidak sama dengan kasus yang dikonfirmasi.

Kasus aktif adalah jumlah total kasus yang dikonfirmasi yang dilaporkan hari itu, dikurangi jumlah pasien yang meninggal dunia dan pasien yang pulih.

Baca: Liga Italia Bakal Diselaikan Tahun 2020 Sudah Kesepakatan Klub Jika Pemerintah Mengijinkan

Baca: Italia Umumkan Jumlah Kasus Positif Coronavirus Turun Pertama Kali Sejak Terserang Pandemi Covid-19

ILUSTRASI - Seorang tenaga medis menghibur rekannya saat pergantian jam kerja di RS Cremona, Lombardy, tenggara Milan, Jumat (13/3/2020). Italia adalah negara dengan tingkat pandemi virus corona tertinggi di dunia mengalahkan Cina, dengan jumlah kasus positif di atas 85 ribu jiwa dan lebih dari 9 ribu orang meninggal dunia hingga 29 Maret 2020. Ganasnya penyebaran Covid-19 di Italia membuat tenaga medis yang terbatas mulai kewalahan. AFP/PAOLO MIRANDA (AFP/PAOLO MIRANDA)

Kasus Infeksi Virus Corona

Pada Minggu jumlah total kasus yang dikonfirmasi naik 2.256 kasus.

Pada Senin, dilaporkan 181.228 kasus infeksi sejak wabah dimulai.

Lebih jauh, peningkatan harian jumlah total kasus infeksi di Italia terus melambat, angkanya turun hampir 800 dibanding dengan 24 jam sebelumnya,

Jumlahnya sekarang bertambah kurang dari 1,7 persen per hari.

Baca: Update Corona Global 22 April Pukul 12.00 WIB: Tembus 2,5 Juta, Kasus di AS Terbanyak di Dunia

Baca: Update Corona Global 22 April Pukul 10.00 WIB: Total Kasus 2,5 Juta, Spanyol 204.178 Pasien Positif

Para Ahli Mengatakan Tahap Dua dari Lockdown Nasional Tidak Boleh Dimulai, Sampai....

Ketika pemerintah mempertimbangkan apakah epidemi telah melambat, akan cukup untuk membuat beberapa tindakan karantina di Italia, beberapa ahli angkat bicara.

Para ahli mengatakan, 'tahap dua' dari lockdown nasional tidak boleh dimulai sampai peningkatan harian dalam kasus infeksi melambat.

Serta menunjukkan jumlah infeksi di bawah satu persen.

Pada Senin, 454 kematian dilaporkan, sedikitnya meningkat dari 433 dalam 24 jam terakhir.

Total jumlah kematian pada Rabu (22/4/2020) mencapai lebih dari 24 ribu kasus.

Dua Wilayah yang Laporkan Nol Kasus

Dua wilayah di Italia melaporkan nol kasus baru pada Senin.

Wilayah tersebut yakni Basilicata di selatan dan Valle d'Aosta di barat laut.

Umbria dan Molise di Italia mencatat masing-masing wilayah hanya satu dan dua kasus baru.

Sedangkan Calabria di tenggara memiliki tiga kasus infeksi corona.

ILUSTRASI - Seorang pria berjalan sendirian di belakang mobil jenazah membawa peti mati ibunya untuk upacara pemakaman di pemakaman tertutup Seriate, dekat Bergamo, Lombardy, Italia pada tanggal 20 Maret 2020 (Piero Cruciatti / AFP)

Lebih jauh, di wilayah Lombardy yang paling prah terkena dampak Covid-19, mencatat peningkatan harian dalam kasus melambat dari 855 menjadi 735.

Di wilayah Piedmont menurun dari 593 menjadi 292.

Lockdown total di wilayah dekat dengan Italia akan berakhir pada 4 Mei 2020.

Meski lockdown diperkirakan akan berlanjut dalam beberapa dalam beberapa bulan lagi.

Pemerintah belum mengumumkan langkah apa yang akan diambil terkait pelonggaran lockdown mulai Mei mendatang.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini