Secara terpisah, tim Yin menguji vaksin potensial mereka pada strain pasien di Zhejiang yang diisolasi.
Sebagaimana diketahui, penyebaran virus corona di China timur tidak separah tempat lain.
Tim Yin kemudian mencoba menguji apakah vaksin berdasarkan jenis ini akan bekerja para orang lain.
Menurut makalah mereka, tim menganalisis seluruh sorotan genom dari virus corona dalam database global.
Tim Yin mengidentifikasi kelompok utama pada strain yang bermutasi di seluruh dunia.
Mereka kemudian mengisolasi stan yang memiliki mutasi paling khas.
Uji klinis ini berdasarkan pada 10 pasien yang baru terinfeksi di China, Italia, Inggris, Swiss dan Spanyol.
Baca: Ilmuwan AS Menguji Coba Obat Remdesivir pada Monyet yang Terinfeksi Covid-19
Baca: Hasil Uji Klinis di Amerika Serikat, Remdesivir Sembuhkan Pasien Covid-19
Uji Klinis pada Kera
Lebih jauh, uji klinis pada kera memiliki hasil yang menggembirakan.
Para peneliti mengatakan, kera mengembangkan antibodi ke tingkat setara dengan yang terinfeksi virus.
Kera yang diobati kemudian di beri strain yang beredar di seluruh dunia, remdesivir.
Tetapi, patogen tidak mempengaruhi para kera tersebut.
Kemanaan dan efektifitas kandidat vaksin sekarang sedang diuji dalam uji coba pada manusia.
Tetapi ada juga pertanyaan, apakah itu dapat memberikan kekebalan untuk berbagai jenis?
*WHO belum merekomendasikan obat atau vaksin apa pun untuk corona, hingga saat ini penelitian masih terus dilakukan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)