TRIBUNNEWS.COM - Percobaan klinis untuk vaksin virus corona ketiga yang potensial telah dimulai di China.
Menurut para peneliti yan terlibat dalam uji klinis tersebut, terdapat puluhan sukarelawan vaksin di Xuzhou, Jiangsu.
Puluhan sukarelawan itu diberikan kandidat vaksin pada Kamis (16/4/2020).
Menurut peneliti, uji klinis vaksin menunjukkan hasil positif.
Mengutip dari South China Morning Post, uji klinis dikembangkan oleh tim yang dimpimpin Qin Chuan di Institut Nasional untuk pengawasan Obat dan Makanan di Beijing.
Qin menargetkan jenis virus awal dan mutasi lain yang muncul karena telah menyebar di seluruh dunia.
Baca: Lembaga Eijkman Ungkap Alasan Indonesia Harus Bikin Vaksin Corona Sendiri
Baca: Ahli Sebut Vaksin MMR untuk Campak & Gondong Bisa Cegah Virus Corona, Benarkah?
Sebelumnya, sudah ada tes praklinis kandidat vaksin pada primata non-manusia.
Dengan catatan diberikan dengan dosis yang cukup, maka vaksin dapat memberikan strain.
"Perlindungan lengkap terhadap SARS-CoV-2, di berbagai negara dengan efek samping minimal," tulis Qin dan timnya dapa review kertas dirilis pada layanan pracetak medRvix.org, Minggu (19/4/2020).
Lebih lanjut, mutasi merupakan masalah besar bagi dokter dan ilmuwan yang berlomba mengembangkan vaksin untuk virus corona.
Sejauh ini, para ilmuwan China mengatakan, lebih dari 4.300 mutasi virus corona telah terdeteksi di seluruh dunia.
Beberpa ilmuwan telah memperingatkan, kemampuan untuk bermutasi virus tersebut tleah sangat diremehkan.
Ketika strain baru muncul, hal tersebut juga menambah tantangan bagi para ilmuwan untuk mengembangkan vaksin.
Baca: Percobaan Mencari Vaksin Corona Virus dan Penyebab Kematian Covid-19
Baca: Sekjen PBB: Vaksin Covid-19 Mungkin Satu-satunya Alat yang Dapat Kembalikan Dunia ke Rasa Normal
Uji Klinis Kandidat Vaksin Tim Yin
Secara terpisah, tim Yin menguji vaksin potensial mereka pada strain pasien di Zhejiang yang diisolasi.
Sebagaimana diketahui, penyebaran virus corona di China timur tidak separah tempat lain.
Tim Yin kemudian mencoba menguji apakah vaksin berdasarkan jenis ini akan bekerja para orang lain.
Menurut makalah mereka, tim menganalisis seluruh sorotan genom dari virus corona dalam database global.
Tim Yin mengidentifikasi kelompok utama pada strain yang bermutasi di seluruh dunia.
Mereka kemudian mengisolasi stan yang memiliki mutasi paling khas.
Uji klinis ini berdasarkan pada 10 pasien yang baru terinfeksi di China, Italia, Inggris, Swiss dan Spanyol.
Baca: Ilmuwan AS Menguji Coba Obat Remdesivir pada Monyet yang Terinfeksi Covid-19
Baca: Hasil Uji Klinis di Amerika Serikat, Remdesivir Sembuhkan Pasien Covid-19
Uji Klinis pada Kera
Lebih jauh, uji klinis pada kera memiliki hasil yang menggembirakan.
Para peneliti mengatakan, kera mengembangkan antibodi ke tingkat setara dengan yang terinfeksi virus.
Kera yang diobati kemudian di beri strain yang beredar di seluruh dunia, remdesivir.
Tetapi, patogen tidak mempengaruhi para kera tersebut.
Kemanaan dan efektifitas kandidat vaksin sekarang sedang diuji dalam uji coba pada manusia.
Tetapi ada juga pertanyaan, apakah itu dapat memberikan kekebalan untuk berbagai jenis?
*WHO belum merekomendasikan obat atau vaksin apa pun untuk corona, hingga saat ini penelitian masih terus dilakukan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)