Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebanyak 48 penumpang dan kru kapal pesiar dari Itali, Costa Atlantica (CA) terinfeksi positif Covid-19 saat bersandar di Pelabuhan Nagasaki Jepang.
"Orang sakit parah, maupun orang yang terinfeksi harus tetap di kapal tersebut," kata Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga, Kamis (23/4/2020) pagi.
Sebanyak 623 penumpang dan kru kapal kini sedang diperiksa satu per satu kesehatan mereka oleh tim medis Jepang.
"Kami tahu bahwa 127 orang telah diuji sejauh ini, 48 di antaranya telah dipastikan terinfeksi. Kecuali untuk yang di atas, kami minta mereka terus tinggal di atas kapal pesiar sambil sepenuhnya mencegah penyebaran infeksi," tambahnya.
Setelah serangkaian infeksi pada kapal pesiar besar yang ditambatkan di Pelabuhan Nagasaki, Prefektur Nagasaki, pemeriksaan anggota awak lainnya telah memastikan bahwa 14 orang baru terinfeksi dengan virus corona, sehingga hari ini menjadi 48 orang positif terinfeksi Corona.
"Pasukan Bela Diri Jepang (SDF) bekerja bersama dengan para tenaga medis untuk segera memeriksa semua anggota kru yang tersisa," ujarnya.
Costa Atlantica, sebuah kapal pesiar besar yang terdaftar di Italia berlabuh setelah menyelesaikan perbaikan di Pabrik Koyaki di Nagasaki Heavy Industries Nagasaki Shipyard di Pelabuhan Nagasaki.
Baca: Jadwal Imsakiyah Mataram dan Waktu Buka Puasa Ramadan 1441 H / 2020
Dua hari lalu dikabarkan awalnya ada 22 yang mengeluh adanya gejala dari 623 anggota awak terinfeksi Covid-19.
Tes virus dilakukan pada 61 orang termasuk anggota kru, dan 34 dari mereka dipastikan terinfeksi.
Selanjutnya, di Prefektur Nagasaki dan Kota Nagasaki, 66 dari sekitar 130 orang yang sangat diperlukan untuk operasi kapal disampel dan diuji.
Hasilnya 14 terinfeksi baru dikonfirmasi pada pagi ini.
Mereka diisolasi di kamar pribadi di atas kapal, dan gejalanya dimonitor serta dikonfirmasi.
Selain itu, seorang pria berusia 40-an berkebangsaan asing yang telah dikonfirmasi telah terinfeksi dan dirawat di sebuah institusi medis yang ditunjuk sebagai penyakit menular di Kota Nagasaki pada tanggal 22 April, telah memburuk kondisi fisik dan menjadi sakit parah.
"Nagasaki Prefecture dan Nagasaki City, bekerjasama dengan SDF serta dokter dan tenaga medis dapat kiriman bantuan dari Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan pemerintah pusat," ungkap Hodo Nakamura, Gubernur Nagasaki.
Baca: FAKTA Raya Kitty Gugat Cerai Suami, Dikabulkan tetapi Belum Resmi Bercerai hingga Tak Bahas Hak Asuh