"Saya selalu mengatakan setiap kali Anda bertemu orang Amerika, Anda tahu kisah hidup mereka dalam 24 jam," kata Montagu.
Montagu merujuk pada budaya keterbukaan yang dimiliki orang Amerika, sehingga ini lebih memudahkan Pangeran Harry.
Dia akan bisa berbicara tentang perasaannya, mungkin lebih daripada yang bisa dia bicarakan di sini," katanya.
Montagu juga membagikan energi ceria di antara orang Amerika yang menurutnya akan dirasakan Harry.
"Pandangan ceria dan optimis tentang kehidupan ada di mana-mana di Amerika dan itu sangat menular," jelasnya.
Montagu percaya sejumlah budaya baru ini akan menambah energi positif pada Harry.
Sementara itu salah satu rekan Harry, Jane Goodall baru-baru ini berbagi perasaan temannya itu.
"Saya tidak tahu bagaimana kariernya akan dipetakan, tetapi, ya, saya sudah berhubungan."
"Meskipun saya pikir dia menemukan kehidupan yang sedikit menantang sekarang," jelas Goodall dalam sebuah wawancara dengan Radio Times.
Namun komentator kerajaan, Angela Mollard justru merasa khawatir dengan kehidupan baru Duke of Sussex ini.
"Aku benar-benar khawatir tentang Harry," kata Mollard.
"Dia adalah seseorang yang sangat terhubung dengan keluarganya, itu semua yang pernah dia ketahui," sambungnya.
Menurutnya, pandemi Covid-19 ini membuat putra kedua Pangeran Charles ini lebih terisolasir lagi dari keluarga Inggris.
"Dari semua waktu untuk terpisah dari keluarga kerajaan, saya dapat membayangkan bahwa saat ini dia merasa sangat terisolasi," kata Mollard.
"Semua orang, tentu saja, terisolasi tetapi dia tidak hanya terisolasi dari keluarganya, dia terisolasi di sisi lain dunia," tambahnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)