Media ini menyatakan seorang dokter China, yang diyakini sebagai bagian dari tim yang dikirim ke Pyongyang, melaporkan keputusan Kim Jong Un menunda-nunda bedah jantung malah membuatnya sakit parah.
Rincian spesifik lebih lanjut tidak diketahui.
Ada sumber terdiri dari tiga orang yang mengakui kepada Reuters bahwa China telah mengirim tim dokter ke Korea Utara untuk menentukan status kesehatan Kim Jong Un.
Delegasi tersebut meninggalkan Beijing pada Kamis (23/4/2020).
Tim ini beranggotakan dokter dan pejabat Partai Komunis China.
Secara resmi pengiriman delegasi tersebut tidak diumumkan.
Beijing sejauh ini juga menolak berkomentar.
Awal pekan ini, spekulasi menyebar bahwa pemimpin Korea Utara itu dalam keadaan sakit setelah menjalani operasi jantung pada 12 April.
Spekulasi yang muncul dari kabar yang tidak dikonfirmasi ini secara cepat ditolak pejabat pemerintah Korea Selatan dan seorang pejabat China.
Mereka mengatakan tidak menemukan tanda-tanda aktivitas tidak biasa di Korut yang menguatkan klaim itu.
Kamis (23/4/2020), Presiden AS Donald Trump juga menampik kabar bahwa Kim sakit parah.
Dia mengatakan, "Saya pikir laporan itu salah."
Di sisi lain, Trump menolak mengatakan apakah dia telah berhubungan atau mendapat kabar dari pejabat berwenang Korea Utara.
Sehari berikutnya, Rabu, sebuah sumber di Korea Selatan mengatakan pihak intelijen melaporkan Kim masih hidup dan kemungkinan besar akan segera muncul di depan publik.