TRIBUNNEWS.COM - India telah mengizinkan toko-toko kecil setempat untuk buka kembali setelah lebih dari satu bulan menjalani lockdown.
Mengutip dari BBC, Kementerian Dalam Negeri mengatakan hanya setengah dari staf yang harus bekerja di bawah lockdown.
Sementara mereka harus mengikuti tindakan pencegahan, seperti mengenakan masker dan memperhatikan aturan jarak sosial.
Pihak berwenang mengatakan, pusat perbelanjaan dan bisnis di area hotspot virus corona harus tetap ditutup.
Baca: Dikarantina Sendirian di Sekolah Karena Corona, Wanita India Digerayangi 3 Lelaki
Baca: Nana Mirdad Posting Potret Lydia Kandou 34 Tahun Silam, Mirip Artis India?
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Delhi untuk secara bertahap memulai kembali kegiatan ekonomi.
Sebagaimana diketahui, India memiliki lebih dari 27.000 kasus dikonfirmasi dan 881 orang telah meninggal.
Semua Toko di Pedesaan Dibuka Kembali
Lebih jauh, jutaan rumah tangga India bergantung pada toko-toko lokal mereka untuk keperluan sehari-hari dan kebutuhan pokok lainnya.
Semua toko di daerah pedesaan, kecuali yang ada di pusat perbelanjaan diizinkan untuk dibuka kembali dari Sabtu (25/4/2020).
Media India melaporkan, para pejabat mengatakan toko-toko alkohol harus tetap ditutup dan platform belanja online hanya dapat digunakan untuk membeli barang-barang penting.
Pukulan Ekonomi karena Lockdown
Lockdown India telah menyebabkan larangan perjalanan domestik dan internasional dan pabrik, sekolah, kantor dan semua toko selain yang memasok layanan penting ditutup.
Penghentian aktivitas ekonomi yang tiba-tiba mendorong eksodus dari kota-kota besar.
Sebelumnya, ratusan ribu pekerja migran yang pindah ke sana untuk mencari pekerjaan.
Banyak orang memulai perjalanan panjang ratusan mil untuk kembali ke desa asal mereka dan kota-kota di daerah pedesaan.
Baca: Kisah Sendu Pelatih Kelahiran Singapura yang Terkunci Aturan Lockdown di India
Baca: Hukuman Unik untuk Pelanggar Karantina di Sragen dan India: Diinapkan di Rumah Hantu, Masuk Ambulans
Pada Maret 2020 India mengumumkan dana talangan $ 22bn (£ 19bn) untuk orang miskin di negara itu untuk membantu melawan dampak ekonomi dari wabah Covid-19.
Tetapi para kritikus mencatat bahwa ini berjumlah hanya 1 persen dari PDB India.
Hal ini sangat kontras dengan AS dan Singapura yang membelanjakan sekitar 10 persen dari PDB mereka untuk paket serupa.
Awal bulan ini Bank Dunia mengatakan kawasan Asia Selatan menghadapi kinerja ekonomi terburuk dalam 40 tahun karena pandemi.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahan