TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Korea Selatan menepis desas-desus bahwa pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un dalam kondisi sakit parah.
Sebagaimana diketahui, spekulasi tentang kesehatan Kim Jong Un semakin sering diperbincangkan.
Keberadaan Kim Jong Un pun menjadi pertanyaan banyak pihak.
Mengutip dari Ap News, jika Kim Jong Un benar-benar sakit parah, ada kekhawatiran, khususnya di Seoul dan Washington, tentang apa yang akan terjadi pada Korea Utara dan program nuklirnya.
Bagi Korea Selatan dan AS, ketidakhadiran Kim Jong Un berarti kepergian seorang pria yang telah mereka tangani selama dua tahun terakhir untuk mencoba mencapai denuklirisasi Korea Utara.
Meski pun pembicaraan tentang program nuklir telah terhenti dalam beberapa bulan terakhir.
Baca: Seoul Ungkap Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong Un Masih Hidup dan Sehat
Baca: Terkenal Sebagai Diktator, Berikut 4 Kebaikan Kim Jong Un yang Tak Terekspos, Tipe Suami Setia
Desas-desus Kesehatan Kim Jong Un
Lebih jauh, desas-desus tentang kesehatan Kim Jong Un mulai diberitakan setelah dia melewatkan peringatan ulang tahun ke-108 kakeknya, pendiri Korea Utara Kim Il Sung, 15 April 2020 kemarin.
Sebagaimana diketahui, Kim Jong Un merupakan generasi ketiga dari keluarganya yang berkuasa di Korea Utara.
Sejak memangku jabatannya, Kim Jong Un tidak melewatkan acara tersebut.
Perayaan hari ulang tahun Kim Il Sung merupakan satu di antara acara paling penting di Korea Utara.
Media pemerintah Korea Utara sejak itu tidak menyebutkan kondisi kesehatan Kim Jong Un atau kegiatan publiknya,
Pada Senin, TV pemerintah Korea Utara mengatakan Kim mengirim ucapan terima kasihnya kepada para pekerja dan pejabat di sebuah lokasi pembangunan resor wisata di pantai timur.
Sebagai pemimpin absolut dari sebuah negara dengan program senjata nuklir, kesehatan Kim Jong Un dianggap sebagai masalah yang sangat menarik baik secara regional maupun global.