News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Buruh

Hari Buruh Internasional, May Day Berawal dari Perayaan Tradisional Orang Romawi dan Eropa

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Massa buruh mengakhiri aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day 2018 dengan membakar api flare di Jakarta, Selasa (1/5/2018). Dalam aksinya mereka menuntut pemerintah untuk menurunkan harga beras, listrik, BBM, membangun ketahanan pangan dan ketahanan energi, menolak upah murah, mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, dan merealisasikan 84 item Kebutuhan Hidup Layak (KHL) serta menolak tenaga kerja asing. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Diduga pada 1515 silam, istri pertama Henry VIII, Catherine dari Aragon mengajak wanita-wanita di pagi hari untuk mandi di embun Mei untuk manfaat penyembuhannya.

Ekspresi paling ikonik dari perayaan May Day adalah Tiang May, pusat perayaan dan tarian.

Awalnya ini adalah pohon besar di hutan yang dihiasi, tetapi kemudian ditebang dan dibawa ke desa dan dihiasi dengan bunga, karangan bunga, saputangan, dan pita.

Tarian di sekitarnya merupakan ekspresi kegembiraan menyambut hidup baru.

Perkembangan May Day

Selama periode interregnum dari 1649, May Day dilarang karena dianggap sebagai perayaan yang tidak baik.

Namun setelah May Day dimusnahkan oleh kaum Puritan, hal itu diangkat kembali selama periode Pemulihan di bawah Charles II.

May Day terus menjadi perayaan sipil dan dikembangkan lebih lanjut sebagai festival untuk buruh dan petani seperti pelayan susu.

Dihubungkan dengan pelayan susu selaras dengan kebiasaan May Day yang dijelaskan oleh Yang Mulia Bede tentang sapi yang lebih sering diperah pada Mei.

Agar KEM Usaha Kopi Arabica Kerinci dan Agrowisata Peternakan Sapi Perah terus berkembang, Adhi menyatakan bahwa pemerintah siap memberikan dukungannya. (Pertamina)

Sementara itu, tarian May Pole sangat populer di masyarakat Victoria dan pada abad ke-19 tarian ini dilakukan gadis-gadis sembari mengenakan perhiasan mereka.

Hingga saat ini di sejumlah sekolah dan desa-desa perayaan May Day semacam ini masih dilakukan.

Namun, ada beberapa tempat di Devon, Cornwall dan Skotlandia, yang meneruskan kebiasaan kuno Beltane pada 1 Mei.

Yakni menyulut api dengan maksud membersihkan musim panas yang lama dan menyambut dan harapan akan kehidupan baru.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini