TRIBUNNEWS.COM - Pria bersenjatakan senapan serbu ditangkap setelah melepaskan tembakan ke Kedutaan Besar Kuba di Washington, Kamis pagi (30/4/2020).
Peluru-peluru itu merobek dinding dan pilar-pilar di dekat pintu masuk Kedutaan Besar Kuba.
Pihak berwenang menduga insiden ini merupakan kejahatan rasial.
Dikutip Tribunnews dari VOA, tembakan terjadi sekitar pukul 02.00 pagi waktu setempat.
Serangan itu, ungkap petugas kepolisian, dilepaskan di di luar kedutaan di barat laut Washington.
Baca: Cerita Warga Washington AS Merasa Frustrasi karena Sulit Mendapatkan Akses Tes Covid-19
Baca: Jurnalis AS Anderson Cooper Dianugerahi Keturunan Melalui Ibu Pengganti: Garis Keluarga Berlanjut
Lebih lanjut, Petugas Departemen Kepolisian Metropolitan mendapat panggilan ke tempat kejadian, setelah tetangga melaporkan mendengar suara tembakan.
Pihak berwenang menambahkan, tidak ada korban cedera yang dilaporkan.
Petugas menemukan pria itu, Alexander Alazo (42) dari Aubrey, Texas, dipersenjatai dengan senapan serbu.
Polisi mengatakan, mereka membawa Alazo oke tahanan tanpa ada insiden lain.
Dugaan Kejahatan Rasial
Sebuah laporan polisi yang diperoleh The Associated Press menggambarkan penembakan itu sebagai dugaan kejahatan rasial.
Secara sadar, Alazo mengatakan dia melepaskan beberapa peluru dari senapan AK-47 ke Kedutaan Kuba.
Lebih lanjut, llaporan itu juga mengatakan motivasi Alazo tidak diketahui.
Menurut laporan itu, petugas menemukan senapan, amunisi dan substansi bubuk putih yang ditemukan di tas kecil setelah penangkapan Alazo.
Alazo ditangkap dengan tuduhan memiliki senjata api dan amunisi yang tidak terdaftar.
Juru bicara US Secret Service mengungkapkan, serangan Alonzo dengan maksud untuk membunuh.
Pada hari itu juga, Alonzo langsung ditahan.
Tapi, tidak segera jelas apakah dia punya pengacara.
Pernyataan Kementerian Luar Negeri Kuba
Kementerian Luar Negeri Kuba memberikan keterangan dalam sebuah pernyataan.
"Anggota staf kedutaan aman dan terlindungi," terang pernyataan tersebut.
"Tetapi penembakan itu menyebabkan kerusakan material" pada bangunan itu," jelas pernyataan itu.
Lebih lanjut, foto-foto menunjukkan lubang besar yang tersisa di fasad bangunan dekat pintu depan dan di pilar-pilar di luar gedung.
Pernyataan itu juga menegaskan, pemerintah Kuba tidak mengetahui motif potensial tersangka.
"Adalah kewajiban negara untuk mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi tempat-tempat misi diplomatik yang terakreditasi di negara mereka," terang pernyataan itu.
"Terhadap segala gangguan atau kerusakan dan untuk mencegah gangguan perdamaian misi atau penurunan martabatnya," kata pernyataan itu.
Foto-foto dari tempat kejadian diposting ke media sosial menunjukkan sekelompok petugas polisi di luar kedutaan setelah penembakan dan penyelidik mencari melalui sebuah SUV yang diparkir di sana.
Gambar-gambar lain menunjukkan para penyelidik mengamati kerusakan di depan kedutaan hiasan di lingkungan Adams-Morgan di Washington.
Termasuk lubang peluru di jendela di pintu depan dan kerusakan pada tiang bendera dan sebuah kolom yang mengapit patung pahlawan kemerdekaan Kuba José MartÃ.
Petugas dari Departemen Kepolisian Metropolitan dan US Secret Service saat ini tengah menyelidiki lebih lanjut.
(Triibunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)