TRIBUNNEWS.COM - Walt Disney Company belum mengkonfirmasi bahwa taman hiburan di Shanghai akan menjadi yang pertama dibuka di antara taman Disney lain di seluruh dunia.
Meski tidak menjelaskan secara rinci, tapi pihak penyedia hiburan itu memastikan jika Disney Shanghai akan segera dibuka kembali.
Selama pandemi Covid-19, Disney menutup taman hiburannya yang tersebar di sejumlah negara demi memutus rantai penyebaran virus ini.
Pada laporan keuangannya 28 Maret silam, penutupan besar-besaran menggerogoti pendapatan perusahaan ini, sebagaimana dikutip dari USA Today.
"Seperti banyak perusahaan dan industri lain, pandemi telah memukul kami dengan keras," kata Ketua Eksekutif, Bob Iger.
"Saya memiliki keyakinan mutlak pada kemampuan kami untuk melewati periode yang menantang ini dan pulih dengan sukses," tambahnya.
Baca: Pria Ini Nekat Karantina Mandiri di Pulau Pribadi Disney World yang Ditutup Sejak 1999
Baca: Ibu Ciptakan Liburan untuk Putrinya, Kunjungi Pantai hingga Disney World Tanpa Meninggalkan Rumah
Taman hiburan Disney lainnya di Prancis, Jepang dan China sejak beberapa bulan lalu telah ditutup.
Kendati demikian CEO Bob Chapek mengatakan Shanghai Disneyland akan dibuka kembali 11 Mei mendatang.
Tentu pengunjung yang datang harus mematuhi aturan jarak sosial, memakai masker, pengecekan suhu, dan pencegahan lainnya.
Bila benar, langkah ini akan mengembalikan wisata dengan pembatasan demi menjaga keamanan.
Chapek mengatakan bahwa para tamu dan pekerja di Shanghai akan mengenakan masker saat taman itu dibuka kembali.
Namun tidak dengan para karakter yang bekerja di balik kostum-kostum lucu itu.
Sehingga khusus untuk para pekerja ini harus menjaga jarak sosial dan tidak boleh memberikan pelukan untuk sementara waktu.
Dia mengatakan Shanghai Disneyland memiliki batas kapasitas 80.000 tetapi pemerintah China membatasi hingga 30 persen, atau 24.000.