TRIBUNNEWS.COM - Sebuah data persentase pasien Covid-19 rawat inap di New York, AS mengejutkan publik.
Pasalnya, mayoritas pasien yang harus menjalani perawatan di dalam rumah sakit itu adalah orang-orang yang patuh pada peraturan tinggal di rumah.
Data ini diungkap Gubernur New York, Andrew Cuomo pada konferensi pers harian, Rabu (6/5/2020).
Dikutip dari CNBC, data awal ini meliputi 100 rumah sakit di New York dan melibatkan sekitar 1.000 pasien.
Baca: Mengerikan, Polisi Kota New York Temukan Puluhan Mayat di Sebuah Truk Tanpa Pendingin
Baca: Tercium Bau Busuk, Ditemukan Puluhan Mayat di Dalam Truk tanpa Pendingin di New York
Datanya menunjukkan, 66 persen pasien rawat inap adalah mereka yang tidak pernah bepergian keluar.
Sementara di posisi kedua adalah dari panti jompo, sebesar 18 persen.
"Jika Anda perhatikan, 18 persen orang berasal dari panti jompo, kurang dari 1 persen berasal dari penjara atau penjara."
"Dua persen berasal dari populasi tunawisma, 2 persen dari fasilitas berkumpul lainnya, tetapi 66 persen orang di rumah, yang mengejutkan kami," kata Cuomo.
"Ini kejutan. Sangat banyak, orang-orang di rumah," tambahnya.
Cuomo memprediksi mungkin 66 persen pasien itu terjangkit Covid-19 saat bepergian menggunakan transportasi umum.
Sehingga mereka terpapar virus tanpa sadar dan kondisinya wajib dirawat di rumah sakit.
"Kami pikir mungkin mereka menggunakan transportasi umum, dan kami telah mengambil tindakan pencegahan khusus pada transportasi umum."
"Tetapi sebenarnya tidak, karena orang-orang ini benar-benar di rumah," jelas Cuomo, meragukan anggapannya.
Cuomo mengatakan, hampir 84 persen dari kasus yang dirawat di rumah sakit adalah orang yang tidak pulang pergi bekerja melalui layanan mobil, mobil pribadi, angkutan umum, atau berjalan kaki.