TRIBUNNEWS.COM - Seniman Jepang Takashi Murakami bekerjasama dengan merek fashion Supreme untuk menggalang dana selama pandemi virus corona.
Berkat penjualan T-Shirt, mereka akhirnya mengumpulkan lebih dari 1 juta dolar AS atau Rp 15 miliar.
Mengutip dari CNN, Rabu (6/5/2020), Takashi Murakami merupakan pendiri gerakan 'Superflat'.
Ia disebut 'mengaburkan' batas budaya konteks tinggi dan rendah.
Baca: Jadi Sorotan! Ini 21 Daftar Barang Orderan Lucinta Luna pada Abash, Teh Diet Hingga Kacamata LV Pink
Baca: VIRAL Kolaborasi Supreme dengan Oreo, 1 Bungkusnya Mencapai Rp 6,9 Juta di eBay, Ini Penampakannya
Takashi Murakami membantu menciptakan T-Shirt dengan karya seni aslinya.
Fitur bunga dan tanda tangan Takashi Murakami menyatu bersama cetak logo Supreme.
Lebih lanjut, semua hasil penjualan akan disumbangkan ke organisasi nirlaba Help USA.
"Help USA bergerak dalam mendukung kaum muda dan keluarga tunawisma selama pandemi," terang pihak Supreme.
Awalnya Dijual Rp 925 Ribu
Untuk diketahui, T-Shirt awalnya dijual seharga 60 dolar AS atau Rp 925 ribu.
Tapi, sebagaimana diketahui setiap Supreme merilis item baru, mereka dengan cepat disambar dan dijual kembali dengan harga jauh lebih tinggi secara daring.
Para penggemar di seluruh dunia 'berteriak-teriak' untuk barang-barang yang mereka dambakan.
Produk terbaru kali ini juga tidak berbeda.
T-Shirt dijual kembali hingga 1.750 dolar AS atau Rp 27 juta melalui situs streetwear Grailed.
Baca: Dukung Merek Lokal, TADA, Gojek dan Moka Luncurkan Gerakan #SupportLocalBrandsID
Baca: Pemilik Louis Vuitton Mulai Buat Hand Sanitizer
Merek Paling Dicari
Lebih jauh, Supreme merupakan satu di antara merek fashion yang paling dicari.
Supreme pernah menawarkan kolaborasi dengan Louis Vuitton, Lacoste, Nike, dan Timberland.
Pada Selasa, (5/5/2020), Help USA mengunggah foto T-Shirt itu di Instagramnya.
Mereka berterimakasih kepada mereke Supreme dan Takashi Murakami karena telah menyumbangkan lebih dari Rp 15 miliar dalam penjualan.
"Hadiah luar biasa ini datang pada saat kebutuhan terbesar klien kami," tulis Help USA.
"Dan mendukung pekerjaan kami secara nasional untuk menyediakan yang paling rentan dengan tempat yang aman," tambahnya.
"Untuk menelepon ke rumah, makanan, dan layanan penting selama krisis ini dan selanjutnya," jelasnya.
Sebagai catatan, industri fashion telah membantu upaya bantuan selama pandemi global.
Terutama membantu memproduksi masker dan alat pelindung diri (APD) lainnya di beberapa negara yang paling terdampak.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)