TRIBUNNEWS.COM - Setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS 2024, beberapa pihak menyerukan kampanye "Gerakan 4B" ala Korea Selatan di Amerika Serikat.
Pemilihan presiden dipandang sebagai referendum tentang hak-hak perempuan oleh beberapa orang.
Mengutip Al Jazeera, Donald Trump memiliki sejarah menghina dan meremehkan wanita baik di media sosial atau di televisi.
Trump kerap membuat komentar kasar dan menyinggung tentang wanita, terutama kepada wanita yang secara terbuka menentangnya.
Ia mengkritik penampilan fisik mereka, menghina keluarga mereka, dan bahkan soal pilihan reproduksi mereka.
Setidaknya 26 wanita telah menuduhnya melakukan pelanggaran seksual dan penyerangan.
Tahun lalu, juri dalam persidangan perdata memutuskan Donald Trump bertanggung jawab atas penyerangan seksual dan memberi kompensasi kepada penuduhnya $5 juta.
Trump menyangkal semua tuduhan itu.
Tetapi meskipun demikian, penghinaannya terhadap wanita sudah cukup jelas.
Bahkan pilihan wakil presidennya, JD Vance, adalah seorang misoginis.
JD Vance kerap menghina pesaing Demokrat dengan menyebut mereka "wanita kucing yang tidak punya anak".
Baca juga: Mantan Dubes Israel Prediksi Bantuan Militer AS segera Berakhir: Trump Nilai Ongkos Perang Kemahalan
Sebagai presiden, Trump menunjuk hakim-hakim yang akhirnya membatalkan Roe v Wade, hak wanita untuk melakukan aborsi dan membuat wanita Amerika di banyak negara bagian kehilangan kendali atas tubuh dan kehidupan mereka.
Sekarang, beberapa perempuan bersumpah untuk mematuhi kode "Gerakan 4B," sebuah pendekatan feminis Korea Selatan yang menolak hubungan dengan laki-laki, sebagai bentuk protes.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diketahui tentang Gerakan 4B, mengutip CBS News.