News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Mantan Dubes Israel Prediksi Bantuan Militer AS segera Berakhir: Trump Nilai Ongkos Perang Kemahalan

Penulis: Bobby W
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel Benjami Netanyahu dan Calon Presiden dari Partai Republik Donald Trump akan bertemu di Florida pada hari Jumat (26/7/2024). Menilik dari rekam jejak Donald Trump di masa jabatan pertamanya, Mantan Duta Besar Israel untuk AS, Michael Oren menilai bahwa Israel harus bersiap-siap mengalami pengurangan bantuan militer dari AS.

TRIBUNNEWS.COM - Kemenangan Donald Trump pada pemilihan Presiden Amerika Serikat memberikan dampak luas hingga mancanegara.

Satu di antaranya yang menaruh perhatian atas kemenangan Donald Trump di Pilpres 2024 adalah Israel.

Sebagai salah satu negara sekutu terdekat dari Amerika Serikat, banyak pihak di Israel yang kini mulai menerka-nerka bagaimana masa depan mereka di bawah kepemimpinan sosok Trump.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, adalah salah satu tokoh yang pertama menyampaikan reaksinya ke publik terkait kemenangan Trump. 

"Selamat atas kebangkitan terbesar dalam sejarah!" tulisnya Netanyahu mengucapkan selamat kepada Trump di Twitter.

Netanyahu sebelumnya juga tercatat pernah menyebut Trump sebagai "teman terbaik yang pernah dimiliki Israel di Gedung Putih".

Namun demikian, sikap optimisme ini tak sepenuhnya dimiliki oleh rakyat Israel lainnya.

Satu di antara tokoh publik di Yerusalem yang pesimis dengan kemenangan Donald Trump ini adalah Mantan Duta Besar Israel untuk AS, Michael Oren.

Menilik dari rekam jejak Donald Trump di masa jabatan pertamanya, Oren menilai bahwa Israel harus bersiap-siap mengalami pengurangan bantuan militer dari AS.

Menurut Oren, potensi pengurangan bantuan tersebut bisa terjadi karena dua faktor penting yang dimiliki sosok Donald Trump.

Pertama-tama, Oren menilai sosok Trump adalah orang yang lebih mementingkan kepentingan negaranya sendiri dibandingkan membantu sekutu-sekutunya yang tengah kesusahan.

Baca juga: Mengapa Israel Lebih Memilih Donald Trump Sebagai Presiden AS?

"Kita harus sangat jernih tentang siapa Donald Trump dan apa yang dia perjuangkan." buka Oren seperti yang dikutip dari BBC pada Jumat (8/11/2024).

Kedua, Trump adalah orang yang "tidak suka perang".

Bagi Trump, perang adalah "kegiatan" yang mahal dan menghasilkan lebih banyak kerugian daripada profit.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini