News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Covid-19 Berkepanjangan Meningkatkan Risiko Bunuh Diri di Jepang

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi bunuh diri dengan overdosis

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pandemi Covid-19 berkepanjangan di Jepang diperkirakan akan semakin meningkatkan risiko bunuh diri lebih banyak lagi di Negeri Sakura ini.

"Dampak penyebaran infeksi akan berkepanjangan dan risiko bunuh diri dapat menjadi lebih besar di masa depan. Ini perlu untuk memberikan dukungan keuangan seperti meningkatkan lingkungan (konsultasi) online agar dapat menerima konsultasi dengan benar," ungkap Yasuyuki Shimizu, perwakilan dari organisasi Pusat Promosi Penanggulangan Bunuh Diri Penunjang Kehidupan.

Dikhawatirkan jumlah orang yang mengalami kecemasan mental akan meningkat dan berakhir bunuh diri karena pengaruh virus corona baru.

Lebih dari 80 persen organisasi swasta yang menangani penanggulangan bunuh diri di Jepang terpaksa membatasi kegiatan mereka karena penyebaran infeksi.

Baca: 500 Pengacara Jepang Menentang Perubahan UU Perpanjangan Usia Jaksa

Hal ini baru diketahui setelah ditemukan dalam survei kuesioner oleh kelompok pendukung tersbeut.

Survei kuesioner ini dilakukan oleh asosiasi yang tergabung secara umum "Pusat Promosi Penanggulangan Bunuh Diri Penunjang Kehidupan" di Tokyo selama seminggu hingga tanggal 30 April 2020.

Organisasi ini menargetkan kelompok-kelompok swasta di Jepang untuk mengambil tindakan penanggulangan bunuh diri seperti konsultasi melalui telepon.

Lebih dari 80 persen dari 46 organisasi menjawab bahwa kegiatan mereka dibatasi karena penyebaran infeksi, dan 22 organisasi ke luar dari kegiatan mereka sama sekali.

Mengenai alasannya, karena hal tersebut membutuhkan konsultasi tatap muka, tidak cukup lewat online.

Dan untuk melakukan kegiatan di ruang tertutup untuk mencegah kebocoran informasi, sulit untuk melakukannya, karena tidak sesuai dengan tindakan terhadap apa yang disebut "3 kepadatan" pencegahan virus corona.

Baca: Kesal Jawab Tantangan Jerinx soal Diskusi Konspirasi Agama, Ahmad Dhani Emosi : Udah Diam !

Akibatnya banyak organisasi sudah menutup kegiatan dan tidak ada lagi tempat untuk bekerja.

"Kami juga meminta pemerintah nasional dan pemerintah daerah untuk memberikan dukungan seperti membangun lingkungan untuk pekerjaan jarak jauh dan mengamankan lokasi kegiatan sehingga konselor dapat berurusan cukup dari rumahnya," ujarnya.

Jumlah bunuh diri di Jepang saat ini per harinya sekitar 58 orang dengan berbagai cara.

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini