News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Selasa Ini Warga Rusia Boleh Bekerja Kembali, Tepat saat Angka Infeksi Jadi Terbanyak ke-3 di Dunia

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang wanita muda mengenakan masker, berjalan di Lapangan Merah. Katedral St. Basil. Moskow. Rabu (25/3/2020). Di tengah kekhawatiran tentang penyebaran virus corona COVID-19 yang mengunci sepertiga bagian dunia, (AFP/Alexander NEMENOV)

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengurangi pembatasan untuk bekerja yang beberapa pekan ini dilakukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

Seiring dengan pelarangan untuk masuk kerja secara nasional, semua bisnis tidak penting juga diharuskan ditutup.

Kendati demikian, negara mewajibkan para perusahaan untuk tetap membayar gaji karyawan mereka.

Terlepas dari ini, Putin telah menyerahkan sebagian besar kekuasaan pengambilan keputusan pada langkah-langkah kuncian kepada pemerintah daerah.

"Mulai besok, 12 Mei, periode tidak bekerja nasional akan berakhir untuk seluruh negara dan untuk semua sektor ekonomi," kata Putin pada Senin (11/5/2020) dikutip dari The Moskow Times.

"Tetapi perang melawan epidemi tidak berakhir, ancamannya tetap ada bahkan di wilayah di mana situasinya relatif aman," tambahnya.

Mobil-mobil bergerak perlahan di sepanjang jembatan di kemacetan lalu lintas di pusat kota Moskow pada 6 Maret 2020. Pemerintah Rusia keluarkan aturan ancaman 5 tahun penjara bagi warganya yang tidak karantina mandiri Virus Corona selama 14 hari. (Yuri KADOBNOV/AFP)

Baca: Kasus Corona di Dunia Tembus 4 Juta, 1,5 Juta Pasien Sembuh, Rusia Urutan ke-3

Baca: Perayaan Hari Kemenangan di Pecahan Soviet: Sunyi di Rusia, Parade di Belarus, dan Turkmenistan

Dalam pidatonya di layar televisi, Putin memperpanjang wewenang gubernur regional untuk memberlakukan pembatasan selama wabah.

Selain itu para dokter juga memiliki wewenang menentukan kapan pembatasan sosial atau karantina wilayah ini akan dibuka.

Putin mengatakan, selama periode isolasi ini negara mempersiapkan sistem perawatan kesehatan, meningkatkan jumlah tempat tidur rumah sakit, dan menyelamatkan ribuan nyawa.

"(Ini) memungkinkan kita untuk memulai pencabutan pembatasan secara bertahap," kata Putin.

"Adalah kepentingan kita semua agar ekonomi kembali normal dengan cepat," tambahnya.

Seorang wanita menonton siaran langsung pidato Presiden Rusia Vladimir Putin kepada bangsa tersebut atas wabah koronavirus, di Moskow pada 25 Maret 2020. (AFP/Kirill KUDRYAVTSEV/AFP) (AFP/KIRILL KUDRYAVTSEV)

Putin menjelaskan ada tiga sektor ekonomi yang akan dibuka lebih awal yakni konstruksi, pertanian, dan energi.

"Epidemi dan pembatasan terkait telah berdampak kuat pada ekonomi dan melukai jutaan warga negara kita," katanya.

Meski Selasa (12/5/2020) ini warga Rusia mulai bekerja, tapi acara massa masih ditangguhkan.

Putih juga mengumumkan langkah-langkah dukungan ekonomi tambahan termasuk bonus untuk dokter, subsidi untuk perusahaan yang mempertahankan sebagian besar karyawan mereka, dan pembayaran untuk keluarga dengan anak-anak.

Senin (11/5/2020) lalu, presiden memerintahkan kabinet dan satuan tugas virus corona nasional untuk menyusun rekomendasi langkah bertahap pembukaan pembatasan wilayah di Rusia untuk Selasa ini.

Selain itu, kabinet dituntut harus memberikan rencana pemulihan dan pertumbuhan ekonomi pada 1 Juni mendatang.

Di lain sisi, pemerintah daerah Moskow memperpanjang penutupan ibukota hingga 31 Mei.

Lebih lanjut, langkah ini diadopsi beberapa kota dan wilayah lain Rusia.

Warga Moskow, pusat penyebaran virus corona di Rusia ini juga diwajibkan memakai masker dan sarung tangan saat keluar rumah mulai Selasa ini.

Senada dengan keputusan Presiden Putin, Wali Kota Moskow mengizinkan semua industri dan konstruksi bekerja mulai Selasa (12/5/2020).

Sektor jasa akan tetap berada di bawah penguncian ketat, dengan restoran dan bioskop akan dibuka paling akhir.

Baca: Veteran PD II dari Rusia Galang Dana Bagi Keluarga Dokter dan Perawat yang Meninggal karena Covid-19

Baca: Terinspirasi Kapten Moore, Nenek 97 Tahun Veteran Perang Dunia II dari Rusia Ikut Galang Dana Corona

Sebelumnya, perintah Putin untuk tidak bekerja menuai kritik dari pengamat.

Lantaran banyak usaha kecil yang gulung tikar sedangkan pemilik usaha diwajibkan membayar karyawan mereka.

Sepekan terakhir ini, Rusia mengalami lonjakan kasus infeksi di atas 10.000.

Pada Senin lalu, 221.344 orang telah terinfeksi secara nasional.

Alhasil Rusia menduduki posisi ketiga kasus infeksi Covid-19 tertinggi di dunia, namun Selasa ini posisinya turun ke angka empat disusul Inggris.

Sementara itu, jumlah korban jiwa ada 2.009 dan 39.801 berhasil pulih.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini