Mereka juga mendapatkan tunjangan untuk berbagai hal.
Misalnya 70.000 ringgit Malaysia untuk liburan tahunan, 180 ringgit Malaysia untuk makan, 10.000 ringgit Malaysia jika mereka pindah ke rumah baru, bahkan 42.000 ringgit Malaysia untuk barang pecah belah.
Selain itu, mereka mendapatkan pembayaran satu kali lagi sebesar 150.000 ringgit Malaysia jika mereka diberhentikan dari jabatan.
Syed Saddiq juga lebih jauh membantah tuduhan, uang yang dicuri dari rumahnya adalah milik pihak Bersatu.
Selanjutnya ia mengatakan tidak akan melaporkan pencurian itu kepada polisi jika uang itu bukan miliknya dan keluarganya.
"Saya sendiri yang MELAPORKAN kes ini ke Pihak Polis. Kalau duit rasuah, buat apa saya nak laporkan.
Wang yang hilang melibatkan saya & keluarga. Kami sudah buat laporan polis. Wang untuk tujuan renovasi rumah. Kalau duit rasuah, kenapa kita nak laporkan?"
Uang Dicuri
Malay Mail memberitakan pada Senin (30/3/2020), mantan menteri Syed Saddiq Abdul Rahman mengatakan rumah pribadinya dicuri dan uang tunai sebesar 250.000 ringgit Malaysia kini hilang.
Syed Saddiq membagikan salinan laporan polisi yang dia masukkan, di mana dia menyatakan hanya melihat uang tunai yang hilang sekitar jam 7 malam Sabtu lalu.
Laporan itu menggambarkan kondisi tempat kejadian kejahatan yang ditinggalkan rapi, tanpa ada tanda-tanda jelas akan dipaksa masuk atau dicongkel di brankas.
“Terakhir kali saya membuka brankas adalah pada 13 Maret atau 14 Maret," katanya.
"Brankas saya memiliki kode rahasia, dan hanya ada beberapa orang terpilih yang tahu di mana saya menyimpannya," kata Syed Saddiq dalam laporan itu.
MP Muar kemudian mengeluarkan pernyataan untuk mengonfirmasi insiden itu, yang menambahkan bagaimana penyelidik forensik polisi dipanggil untuk memeriksa tempat kejadian tersebut.