Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Pemerintah Rusia mengalokasikan dana sebesar 315 juta dolar Amerika Serikat (AS) dari cadangan kas yang dimiliki untuk membantu keuangan maskapai melalui otoritas penerbangan nasional Rusia, Rosaviatsiya, selama masa pandemi virus corona (Covid-19).
Perlu diketahui, sebulan setelah langkah itu kali pertama disarankan oleh Presiden Vladimir Putin, pemerintah Rusia pun akhirnya menggelontorkan 23,4 miliar rubel atau setara 315 juta dolar AS.
Dana subsidi ini memang dianggarkan khusus untuk membantu maskapai Rusia dalam mengatasi kerugian akibat krisis yang disebabkan corona.
Baca: Industri Maskapai Rusia Dapat Stimulus 316 Juta Dolar AS untuk Bertahan Selama Pandemi
Dikutip dari laman Rusaviainsider.com, Jumat (15/5/2020), pembahasan mengenai anggaran ini dilakukan dua bulan setelah Rusia memberlakukan pembatasan ketat pada koneksi udara internasionalnya.
Layanan pers kabinet pemerintah Rusia pun telah mengkonfirmasi bahwa dana yang dialokasikan dari cadangan pemerintah itu sedang dicairkan melalui otoritas penerbangan nasional Rosaviatsiya.
Maskapai-maskapai Rusia yang disetujui untuk mendapatkan kompensasi akan menerima pembayaran dukungan negara secara bulanan.
Subsidi ini dapat digunakan untuk menutupi biaya yang dikeluarkan antara Februari hingga Juli mendatang, karena krisis akibat pandemi ini.
Setidaknya 60 persen dari subsidi tersebut harus diarahkan untuk penggajian para karyawan, dan maksimal 30 persen untuk menutupi pembayaran sewa.
Sementara 10 persen sisanya dapat digunakan untuk membayar biaya parkir pesawat, perawatan peralatan, dan biaya operasional lainnya.
Perlu diketahui, hanya maskapai penerbangan yang telah melanjutkan operasi dan belum memberhentikan lebih dari 10 persen penerbangan dan awak kabin mereka saja, yang memenuhi syarat untuk menerima bantuan negara.
Sementara itu ada sejumlah maskapai yang didiskualifikasi dari daftar kelayakan untuk mendapatkan bantuan tersebut.
Maskapai itu meliputi Nordwind dan Pegas Fly, maskapai charter Azur Air, Royal Flight dan IFly, bahkan anak perusahaan Aeroflot yang berbiaya rendah Pobeda Airlines.