TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan Brasil, Nelson Teich tiba-tiba mengundurkan diri setelah kurang dari sebulan bekerja.
Ironisnya, Teich mundur tepat sehari setelah negara mengumumkan peningkatan angka kematian hingga totalnya kini hampir 14.000.
Pengunduran diri Teich yang mendadak ini diumumkan melalui pesan Whatsapp dari kementerian kesehatan pada Jumat (15/5/2020) pagi waktu Brasil, sebagaimana dikutip dari Guardian.
Baca: Covid-19 Mencapai Tahap Kritis di Amerika Latin: Brasil, Peru, Chile, Meksiko, hingga Nikaragua
Baca: Atletico Madrid Punya Bek Sayap Masa Depan asal Brasil Namanya Renan Lodi
Insiden ini menambah panjang polemik gonta-ganti pejabat kesehatan di tengah pandemi Covid-19 di negara ini.
Teich adalah menteri kesehatan kedua Brasil yang akan meninggalkan kantor dalam waktu kurang dari sebulan.
Pendahulunya, Luiz Mandetta dipecat oleh presiden sayap kanan Brasil, Jair Bolsonaro pada 16 April silam.
Keputusan itu dilakukan presiden menyusul ketidaksepakatan keduanya mengenai langkah-langkah isolasi sosial.
Dimana Bolsonaro tidak merasa langkah itu dibutuhkan negara.
Berita pengunduran diri Teich disambut dengan cemas oleh para dokter yang memerangi virus itu.
Albert Ko, seorang profesor epidemiologi di Yale School of Medicine menyalahkan undur diri Teich dilandasi kurangnya kepemimpinan dan tata kelola yang buruk.
"Kehilangan dua menteri kesehatan akan benar-benar berdampak dramatis pada kemampuan negara itu untuk melawan epidemi," kata Ko, yang memiliki pengalaman luas bekerja di Brasil .
Dalam pernyataan singkat yang disiarkan televisi kepada wartawan pada Jumat sore, Teich tidak menjelaskan alasannya pergi.
Pun dia juga tidak menjawab pertanyaan apapun perihal keputusannya itu.
"Hidup ini terbuat dari pilihan dan hari ini saya memilih untuk pergi," katanya.