"Mereka menyambar telepon dan dompet saya. Mereka memukul saya," katanya.
Penahanan dokter Rao telah memicu kontroversi besar.
Pengguna media sosial dan lainnya mengkritik penanganan situasi oleh pemerintah negara bagian.
Partai-partai oposisi telah mempertimbangkan, menuduh polisi memiliki kekuatan yang berlebihan.
Kasus penangkapan dokter ini sangat diperdebatkan, karena sebelumnya dia sudah mendapatkan skorsing.
Sementara itu polisi yang melakukan penangkapan mengaku mengamankan pria mabuk di jalanan.
Komisaris Polisi mengaku tidak tahu bahwa itu dokter Rao.
Alasan Dokter Rao Mendapat Skors
Pada 3 April, Dr Rao yang bekerja di rumah sakit pemerintah mengatakan kepada media bahwa dokter tidak diberi APD dan masker yang memadai.
Dia mengatakan dia baru saja diminta untuk meninggalkan pertemuan dengan para pejabat saat dia mengemukakan hal ini.
"Kita disuruh menggunakan masker yang sama selama 15 hari sebelum meminta masker baru. Bagaimana kita bisa merawat pasien yang mempertaruhkan hidup kita?" dia bertanya kepada wartawan televisi lokal.
Baca: Legenda Bulu Tangkis India Ungkap Alasan Anjloknya Performa Pusarla V Sindhu
Baca: 74 WNI Dipulangkan dari India, Tidak Termasuk Jamaah Tabligh yang Masih Harus Jalani Karantina
Pemerintah lantas memerintahkan penyelidikan, sekaligus menangguhkan Dr Rao.
Menurut para pejabat, dia telah merusak moral tenaga kesehatan lainnya alih-alih mengajukan keluhan secara resmi.
Beberapa hari kemudian, Dr Rao merilis sebuah video di mana dia meminta maaf dan meminta penangguhannya dibatalkan.