TRIBUNNEWS.COM - Kepala Laboratorium Virologi Wuhan mengatakan, virus corona berasal dari fabrikasi murni, di tengah klaim administrasi Presiden AS Donald Trump soal asal-usulnya.
Sebagaimana diketahui, Donald Trump dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo berulang kali melemparkan kecurigaannya terharap virus yang pertama kali terdeteksi di kota Wuhan, China.
Mereka mengatakan, entah bagaimana virus corona kemudian dilepaskan dari laboratorium virologi tersebut.
Para ilmuwan menduga virus corona berasal dari kelelawar dan bisa ditularkan ke manusia melalui mamalia lain.
Dikutip Tribunnews dari Al Jazeera, secara terpisah WHO dan Agen Intelijen AS menuturkan, tampaknya virus corona berasal dari alam.
Baca: BPOM Uji Spesimen Covid-19 di Lima Laboratorium di Indonesia
Baca: Lima Laboratorium BPOM Siap Dukung Percepatan Pengujian Spesimen COVID-19
Dalam wawancara yang difilmkan pada 13 Mei 2020, Direktur Laboratorium Virologi Wang Yanyi mengatakan, pusat virologi itu telah mendapati beberapa virus corona dari kelelawar.
Hasil penelitian itu diperoleh dari saat mereka melakukan penelusuran sumber SARS.
Laboratorium Memiliki 3 Jenis Virus Hidup
Lebih lanjut, Wang mengatakan, laboratorium virologi tersebut memiliki tiga jenis virus hidup.
Tetapi, tidak ada yang secara genetik sangat dekat dengan SARS-CoV-2.
Wang menyebut, virus corona yang menyebabkan Covid-19 terlalu berbeda dari virus yang menyebabkan SARS.
"Kita tahu bahwa seluruh genom SARS-CoV-2 hanya 80 persen mirip dengan SARS," ungkap Wang.
"Jadi (dalam penelitian tentang SARS), mereka mengamati virus tersebut tidak serupa dengan virus SARS," tambah Wang.
Sampel Pertama 30 Desember
Secara terpisah, Laboratorium Wuhan mengatakan, mereka pertama kali menerima sampel virus corona pada 30 Desember 2019.
Kemudian para ilmuwan di laboratorium menentukan urutan genom virus pada 2 Januari 2020.
Mereka lantas mengirimkan informasi tentang patogen ke WHO pada 11 Januari 2020.
Wang mengatakan, sebelum menerima sampel pada Desember 2019, tim mereka tidak pernah menemukan, meneliti, atau menyimpan virus.
"Faktanya, seperti orang lain, kita bahkan tidak tahu virus itu ada," ungkap Wang.
"Bagaimana itu bisa bocor dari lab kita ketika kita tidak pernah memilikinya?," ucap Wang.
Baca: 10 Keajaiban Alam di Australia, Mulai Great Barrier Reef hingga Shark Bay
Baca: Brasil Masuk Daftar Negara Terlarang di AS karena Jumlah Kasus Corona Makin Meningkat
Terkait asal-usul virus corona yang menjadi perbincangan panas, AS dan Australia menyerukan penyelidikan terkait hal tersebut.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengecam upaya politisi AS dengan 'mengarang rumor' soal patogen virus corona.
Wang Yi menegaskan China terbuka untuk kerja sama internasional dalam mengidentifikasi sumber virus.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)