Ia menambahkan, penjualan produk tembakau akan tetap dilarang "karena risiko kesehatan yang terkait dengan merokok".
Lebih lanjut, di bawah level tiga, jam malam di malam hari juga akan diangkat dan latihan di luar ruangan diizinkan kapan saja di siang hari.
Tetapi pertemuan publik akan tetap dilarang.
Kegiatan ekonomi berisiko tinggi tertentu seperti restoran, bar dan salon tata rambut akan tetap tutup untuk sementara waktu.
Baca: Parlemen Rusia: Kim Jong Un Kirim Ucapan Selamat Ke Presiden Afrika Selatan
Baca: Berawal Divonis Pnumonia, Adik Via Vallen Ternyata Positif Virus Corona, Ini Kekhawatiran Sang kakak
Level Tiga Datang Terlambat
Partai oposisi utama, Aliansi Demokratik (DA) mengatakan, "level tiga datang terlambat enam minggu".
DA mengatakan, keterlambatan itu menyebabkan "kerusakan yang tidak dapat diperbaiki" bagi perekonomian.
"Bahkan sekarang, peraturan dan pengecualian irasional tetap ada," kata pemimpin sementara DA John Steenhuisen dalam sebuah pernyataan.
"Tidak ada alasan sama sekali bagi rokok untuk tetap dilarang, karena sebagian besar perokok tidak berhenti merokok dan hanya membeli rokok ilegal mereka di tempat lain," tambahnya.
Sementara itu, Ramaphosa menegaskan kembali rencana pemerintah untuk mengizinkan sekolah dibuka kembali untuk tahun-tahun senior mulai 1 Juni, 2020.
Ia mengatakan sepertiga mahasiswa juga akan diizinkan kembali ke kampus.
Dia mengidentifikasi tujuh kota sebagai "hotspot virus corona", termasuk Ibu Kota eksekutif, Pretoria.
"Daftar area hotspot akan ditinjau setiap dua minggu tergantung pada perkembangan virus," kata presiden.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)