News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Twitter Beri Label Cek Fakta pada Kicauan Presiden Donald Trump

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Ilustrasi Amerika Serikat Minta Tanggung Jawab China) Presiden AS Donald Trump berbicara selama pengarahan harian tentang virus corona baru, COVID-19, di Taman Mawar Gedung Putih pada 15 April 2020, di Washington, DC.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Untuk pertama kalinya, layanan media sosial Twitter melabeli kicauan Presiden Amerika Serikat (AS) dengan fitur cek fakta.

Pada Selasa (26/5/2020), Twitter menyoroti dua kicauan Trump soal surat suara via pos atau mail-in ballots akan menyebabkan banyak penipuan pemilih.

Baca: Orang-orang Kaya asal China Berburu Rumah Mewah di Asia Tenggara, Amankan Harta di Masa Corona

Dua cuitan Trump itu dinilai "berpotensi menyesatkan."

Twitter memberikan tautan pengecekan fakta.

Pemberitahuan ini mendorong pembaca untuk “mendapatkan fakta tentang surat suara”.

Fitur itu mengarahkan pembaca ke halaman berisi artikel berita dan informasi dari pemeriksa fakta tentang klaim yang diberikan Trump.

“Trump membuat klaim yang tidak berdasar, surat suara akan menyebabkan pemilihan curang,” tertulis dalam sebuah judul di bagian atas halaman, melansir Reuters, Rabu (27/5/2020).

Dalam kicauannya, Trump menuduh, pemilihan melalui surat suara akan curang secara substansial dan menghasilkan pemilihan yang curang, khususnya mereka yang tinggal di Kalifornia.

Karena menurut Trump, siapa saja yang tinggal disana akan dikirimkan surat suara via pos.

Dalam faktanya, hal itu tidak lah benar. Hanya mereka yang terdaftar sebagai pemilih lah yang akan menerima surat suara via pos.

Bukan seperti Trump tudingkan.

Baca: BREAKING NEWS - Sambut New Normal, Jokowi Perintahkan Penambahan Pasukan di Jawa Timur

Twitter mengkonfirmasi ini pertama kalinya mereka menerapkan label demikian pada kicuan dari presiden.

Twitter menjelaskan, baru memperkenalkan kebijakan ini pada bulan ini untuk memerangi informasi yang salah tentang virus corona. Twitter akan memperpanjang kebijakan ini . (CNN/The Washington Post/AFP)

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini