TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Minnesota Tim Walz mengutuk keras kerusuhan di beberapa kota AS atas kematian George Floyd di Minneapolis.
Tim Walz mengatakan, dia akan mengambil langkah untuk memobilisasi Pengawal Nasional negara untuk mengatasi kerusuhan tersebut.
Dikutip Tribunnews dari BBC, ada juga laporan yang mengatakan, untuk menghentikan demo tersebut, unit polisi militer akan dikerahkan.
Sebelumnya diberitakan, George Floyd (46) meninggal karena mengalami penindasan oleh oknum polisi, Derek Chauvin (44).
Leher pria berkulit hitam itu ditindih lutut oleh Derek Chauvin hingga tak bernyawa.
Baca: Selain Dituntut Pasal Pembunuhan, Polisi yang Terlibat Tewasnya George Floyd Juga Dicerai Istrinya
Baca: Kerusuhan Akibat Kematian George Floyd Meluas Hampir ke Seluruh Amerika Serikat
Insiden itu terekam kamera dan tersebar luas di internet.
Dalam video tersebut, George Floyd terdengar merintih dan meminta Derek Chauvin untuk melepaskannya.
"Tolong, aku tidak bisa bernapas," ucap George Floyd.
Masih dikutip dari BBC, kejadian ini membuka kembali luka lama karena ketidaksetaraan ras di AS.
Demo di Berbagai Wilayah AS
Lebih jauh, pada Jumat malam, para pemrotes bentrok dengan polisi di berbagai wilayah, New York, Atlanta dan Portland.
Di Washington DC, untuk sementara keamanan Gedung Putih dijaga ketat.
Sementara, di Houston, tempat George Floyd tinggal, pemrotes berusia 19 tahun memberikan tanggapannya kepada Associated Press.
"Pertanyaan saya adalah berapa banyak lagi?," katanya.