"Saya ingat dia berkata ingin membantu dunia. Dia ingin memiliki dampak di seluruh dunia," kata Jonathan Veal temannya sejak kelas 6, saat diwawancarai KPRC Houston.
George Floyd yang posturnya menjulang setinggi 2 meter, sempat menjadi atlet basket dan sepak bola, serta mencoba jadi musisi hip hop.
Namun dia memutuskan untuk angkat kaki dari Houston ketika sulit mencari pekerjaan.
Veal mengungkapkan, ia terakhir kali berkomunikasi dengan George Floyd pada Januari dengan pesan teks. Lalu insiden itu pun terjadi.
Baca: Hingga 7 Juni 2020 Hanya Orang yang Memenuhi Kriteria dan Syarat Masih Boleh Bepergian
Pada Senin (25/5/2020), setelah lehernya ditindih lutut polisi Derek Chauvin dan kejadiannya direkam di video, Floyd pun pergi untuk selamanya.
Leher George Floyd ditindih lutut polisi yang menyekapnya. Ia tiarap, diborgol, dan tidak membawa senjata.
"Tolong, tolong aku tidak bisa bernapas," ujar Floyd lirih dalam video yang viral.
Polisi mengatakan, George Floyd adalah tersangka pemalsuan di sebuah toko kelontong.
Penjaga toko menelepon 911 setelah Floyd diduga menggunakan uang palsu untuk membeli rokok.
Baca: Pemerintah Didesak Perhatikan Hak-hak Kaum Disabilitas Saat Terapkan New Normal
Mengubah Hidupnya
Bridgett Floyd mengungkapkan saudara laki-lakinya tidak sempurna, tetapi "memilukan" baginya mati di tangan polisi.
"Itu jelas mereka lakukan," katanya kepada NBC News.
"Mereka membunuh saudaraku. Dia menangis minta tolong."
Sebanyak empat polisi dipecat karena insiden itu. Salah satunya yakni Derek Chauvin, ditangkap pada Jumat (29/5/2020) dan dijerat pasal berlapis.
Baca: Viral Rumah Warga Dipasangi Pengumuman karena Nekat Mudik ke Zona Merah, Ini Kata Ketua RT