TRIBUNNEWS.COM - Kota-kota di Amerika Serikat (AS) membara pada Minggu (31/5/2020) pagi setelah kerusuhan kembali pecah pada Sabtu (30/5/2020) malam.
Kerusuhan terus terjadi dan meluas di Amerika Serikat setelah pria kulit hitam, George Flyod tewas ditangan seorang polisi di Menneapolis pada Senin (25/5/2020) lalu.
Mengutip New York Times, demonstrasi dan kerusuhan terjadi di hampir seluruh wilayah AS mulai dari Columbus, Ohio, Little Rock, Ark., MiamiĀ hingga ke Washington.
Baca: Buntut Tewasnya George Floyd, Kerusuhan di AS Masih Terjadi, Mobil Polisi Dibakar hingga Penjarahan
Demonstrasi dan bentrok juga terjadi di jantung Amerika Serikat dekat Gedung Putih.
Di Los Angeles, sebagian kota terbakar.
Sementara di Chicago, mobil-mobil polisi dan toko-toko rusak dan hancur.
Merespons kerusuhan itu, polisi yang menembakkan gas air mata telah menangkap ratusan orang.
Dalam catatan New York Times, demonstrasi terjadi setidaknya di 75 kota.
Akibat demonstrasi dan kerusuhan itu, lebih dari 24 kota memberlakukan jam malam.
Kondisi ini merupakan pertama kalinya di AS setelah terjadinya kerusuhuan sipil di tahun 1968, setelah pembunuhan Pendeta Martin Luther King.
Demonstrasi dan kerusuhan yang terjadi pada Sabtu malam merupakan protes di hari ke lima sejak George Floyd meninggal dunia di tahanan.
Flyod tewas setelah ia ditangkap dan diinjak lehernya oleh seorang polisi karena laporan uang palsu.
Baca: Siapa Sebenarnya George Floyd? Kematiannya Picu Kerusuhan Besar di Amerika Serikat
Video yang merekam aksi polisi menginjak leher George Flyod di tengah rintihannya karena tidak bisa bernapas viral dan kemudian memicu gelombang protes.
Polisi itu kini telah dipecat dan didakwa pasal pembunuhan.