TRIBUNNEWS.COM - Wanita yang alami gegar otak setelah didorong polisi saat demo Jumat (29/5/2020) lalu, berpesan pada demonstran lain untuk berhati-hari.
Dilansir NY Post, melalui video yang diunggah ke akun Twitter-nya, Dounya Zayer berkata:
"Aku mohon kepada kalian yang keluar untuk demo malam ini untuk berhati-hati."
"Polisi-polisi itu ingin menjadikan kita contoh."
"Mereka ingin membuktikan bahwa mereka bisa menyakiti kita dan lolos begitu saja."
"Buktikan mereka salah!"
Baca: Demo Atas Kematian George Floyd di Amerika Serikat Semakin Meluas, Hampir di Seluruh Wilayah
Sebelumnya, beredar video saat Zayer didorong oleh polisi saat sedang unjuk rasa di Brooklyn.
Zayer adalah satu di antara ribuan orang yang turun ke jalan Brooklyn dan Manhattan untuk unjuk rasa menuntut keadilan atas kematian George Floyd.
George Floyd adalah pria kulit hitam yang tewas di tangan polisi Minneapolis yang menekan lehernya dengan lutut.
Kepolisian New York atau NYPD kini tengah menginvestigasi kasus Zayer.
Baca: Selain Dituntut Pasal Pembunuhan, Polisi yang Terlibat Tewasnya George Floyd Juga Dicerai Istrinya
Jaksa Agung Letitia James yang ditugaskan oleh Gubernur Andrew Cuomo, menyebut bentrokan dengan polisi pada Jumat malam itu "meresahkan."
Zayer mengatakan, polisi itu memanggilnya "wanita jal*** bod**" sebelum melemparkannya ke tanah.
Zayer mengatakan kepalanya terbentur di trotoar dan menderita gegar otak dan kejang.
"Cara mereka bertindak sama sekali tidak menyelesaikan masalah," ujar Zayer dari ranjang rumah sakitnya.