Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Pusat Pengawasan Ekonomi India (CMIE) mengatakan pada Senin kemarin bahwa tingkat pengangguran di negara itu naik menjadi 23,48 persen pada Mei 2020.
Angka ini merupakan dampak dari pemberlakuan sistem penguncian (lockdown) yang dilakukan secara nasional untuk mencegah penyebaran pandemi virus corona (Covid-19) di India.
Kendati demikian, pada Mei lalu, angka pengangguran di India sedikit lebih rendah jika dibandingkan April 2020 yang mencapai 23,52 persen.
Menurut CMIE, sekitar 122 juta warga India terpaksa keluar dari pekerjaan mereka pada bulan lalu.
Baca: Hari Ini Menag Diperkirakan Akan Umumkan Kepastian Ibadah Haji
Dikutip dari Laman Russia Today, Selasa (2/6/2020), rata-rata diantara mereka merupakan pekerja upah harian dan dipekerjakan oleh usaha kecil yang sangat terdampak pandemi ini.
Baca: Indonesia Ikut Protes Klaim Beijing Atas Laut China Selatan
Mereka yang mengalami kesulitan ini diantaranya adalah pedagang pinggir jalan, orang yang dipekerjakan di industri konstruksi, pengayuh becak serta banyak pekerjaan kecil lainnya.
Baca: Acara Pesta Ulang Tahun Berujung Petaka, 40 Orang Keracunan Massal Nasi Kuning Lauk Telur Itik
Data statistik menunjukkan bahwa di kawasan perkotaan India, memiliki tingkat pengangguran yang lebih tinggi dan tingkat partisipasi tenaga kerja yang jauh lebih rendah jika dibandingkan mereka yang berada di pedesaan.
CMIE mengatakan sebelumnya bahwa langkah-langkah ekonomi yang diumumkan oleh pemerintah India tidak akan dilakukan dalam waktu dekat.
Oleh karena itu, industri kemungkinan pula akan berjuang keras untuk memulai kembali denyut bisnis di negara itu.
Data pemerintah menunjukkan output infrastruktur negara itu, yang menyumbang hampir 40 persen dalam produksi industri, telah berkontraksi sebanyak 38,1 persen pada April ini jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Ini mengindikasikan kinerja terburuk dalam beberapa tahun terakhir.
Sebelumnya, India telah memberlakukan sistem lockdown secara ketat selama lebih dari dua bulan lalu, karena adanya pandemi corona.
Data resmi menunjukkan bahwa keputusan ini diklaim mampu mencegah kematian antara 37.000 hingga 78.000 jiwa.
Pada Sabtu lalu, India akhirnya mengumumkan rencana untuk mulai mengurangi pengetatan lockdown.
Sebagai bagian dari rencana tiga fase, mulai 8 Juni mendatang, restoran, hotel, pusat perbelanjaan hingga tempat ibadah akan diizinkan untuk kembali dibuka di banyak daerah.
Beberapa pekan kemudian, kemungkinan pada Juli 2020, sekolah dan perguruan tinggi pun rencananya akan melanjutkan proses belajar mengajar.
Perlu diketahui, hingga Senin kemarin, India telah mencatat lebih dari 191.000 kasus terkonfirmasi corona dan lebih dari 5.400 kematian