TRIBUNNEWS.COM - Seorang pensiunan polisi bernama David Dorn diduga tewas ditembak penjarah di St. Louis, Missouri, Amerika Serikat pada Selasa (2/6/2020).
Insiden itu terjadi di tengah-tengah demonstrasi bela George Floyd.
Dilansir NY Post, penembakan itu terekam dalam Facebook Live.
David Dorn (77) yang menghabiskan separuh hidupnya di pasukan Missouri, ditembak mati di trotoar di depan sebuah pegadaian.
Beberapa orang, termasuk polisi negara bagian, mengatakan mereka menyaksikan pembunuhan Dorn dalam video live di media sosial, ujar St Louis Post-Dispatch.
Baca: Rusuh Menjadi-jadi, Polisi Tembak Mati Warga Kulit Hitam Pemilik Restoran di Kentucky
"Aku baru saja melihat seorang pria mati secara langsung! Smh," tulis perwakilan negara bagian Rasheen Aldridge di Facebook.
Orang lain mengatakan ketika Dorn terbaring sekarat, tidak ada yang membantunya.
Orang-orang justru memvideo detik-detik terakhirnya.
"Yang baru saja saya lihat membuat saya mual. Pria itu baru saja ditembak dan dibunuh di luar Pegadaian dan Perhiasan Lee," tulis Marquaello Futrell, yang profilnya tertulis ia adalah adalah mantan polisi kota.
Baca: Adik George Floyd Minta Pendemo Berhenti Menjarah: Itu Tidak akan Membuat Kakakku Kembali
"Menjadi korban perampokan / penyerangan saja sudah menyedihkan, tetapi dia berbaring sendirian penuh darah meminta pertolongan dan tidak ada bantuan datang. Orang-orang hanya berdiri di sekitar untuk merekamnya melalui FB Live. Saya kesal dan tidak bisa tidur!" ucapnya.
Video tersebut kini telah dihapus oleh Facebook.
Kepada Post-Dispatch, Facebook berkata mereka berusaha mengumpulkan informasi tentang insiden tersebut.
Istri Dorn mengatakan kepada media bahwa suaminya adalah teman pemilik pegadaian.
Mereka akan memeriksa properti, ketika alarm pencuri berbunyi.
Selasa malam, protes berujung kekerasan terjadi di St. Louis.
Tidak ada penangkapan yang dilakukan dalam pembunuhan itu.
Di Tengah Demontrasi Bela Floyd, Penjarahan Merajalela di Pusat Kota Washington
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, aksi unjuk rasa memprotes kematian warga kulit hitam, George Floyd di tangan polisi berubah menjadi aksi kekerasan pada malam ketiga di Washington, Minggu (31/5/2020) waktu setempat.
Associated Press (AP) melaporkan, Senin (1/6/2020), penjarahan mencederai aksi unjuk rasa menuntut keadilan untuk Floyd, yang meninggal pada Senin (25/5/2020) lalu, saat lehernya ditekan lutut seorang polisi kulit putih.
Sejumlah demonstran masuk ke Bank Capitol, dan kotak perhiasan kosong dapat dilihat tersebar di trotoar di luar toko berlian Mervis.
Mengetahui ada aksi penjarahan, seorang peserta aksi unjuk rasa berteriak, "apa yang Anda jarah di kedai kopi itu? Anda sedang mengacaukan seluruh pesan dari aksi ini."
Selain di Washington, aksi penjarahan di tengah aksi unjuk rasa juga terjadi di Beverly Hills, Sabtu (30/5/2020) waktu setempat.
Baca: Mengenal Kelompok Antifa yang Dituduh Trump sebagai Provokator Kerusuhan di Amerika
Media lokal melaporkan, penjarahan terjadi di toko pakaian Alexander McQueen dan toko lainnya di jalan Rodeo.
Alexander McQueen, toko pakaian yang dijarah oleh sejumlah orang bertopeng sekitar pukul 18:20 waktu setempat.
Baca: Demo Kematian George Floyd Berujung Rusuh di New York, 15 Mobil Polisi Dibakar
Ada juga upaya untuk menjarah Toko Gucci, namun berhasil digagalkan petugas kepolisian dengan menghalau massa masuk ke dalam.
Pemilik toko di Beverly Hills mengambil langkah antisipasi menutup toko milik mereka untuk mencegah merambahnya aksi penjarahan.
Selain itu tiga kendaraan polisi dan beberapa insiden vandalisme juga terjadi dalam unjuk rasa tersebut.
Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa aksi yang berjumlah 200- 300 orang di Rodeo dan Santa Monica Boulevard sekitar pukul 20.00 waktu setempat.
"Lebih dari 2.000 warga datang ke Beverly Hills sebagai bagian dari serangkaian aksi unjuk rasa nasional," ujar Keith Sterling, manajer informasi publik kota, kepada City News Service.
Para demonstran melakukan aksi di tiga blok jalan tempat pusat perbelanjaan, di jalan Rodeo sekitar pukul 15:15 atau 15:30.
Mereka menyerukan protes dan suara keadilan atas kematian Floyd dan warga kulit hitam.
Banyak demonstran mengabaikan rekomendasi social-distancing.
Otoritas Kota mengumumkan sekitar pukul 14.00, Rodeo ditutup untuk kendaraan dan pejalan kaki.
Sterling menggambarkan vandalisme terjadi ketika bangunan disemprot dan dilukis dan beberapa jendela pecah.
"Sementara kita masih menghitung jumlah kerugian dari kerusakan yang terjadi, kita sangat sedih aksi vandalisme terjadi di kota kita hari ini," kata Walikota Les Friedman.
"Kami akan bekerja untuk mendukung bisnis kami bergerak maju dalam waktu yang sudah sulit," jelasnya. (AP/Daily News/AP/Reuters/Washington Post, New York Post)
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/Srihandriatmo Malau)