Presiden dari Partai Republik itu kemudian melontarkan ancaman jika pemkot atau pemerintah negara bagian gagal bertindak dalam menjamin warganya.
"Saya akan mengerahkan militer AS dan segera menyelesaikan masalah yang mereka timbulkan," tegasnya dikutip Sky News Selasa (2/6/2020).
Floyd tewas di Minneapolis pada Senin pekan lalu (25/5/2020), setelah sebelumnya dia ditangkap karena diduga menggunakan uang palsu.
Dalam video yang menimbulkan amarah publik, nampak empat polisi membekuknya, dengan satu polisi menindih leher pria 46 tahun itu.
Baca: Cegah PHK Massal, Jokowi Minta Program Pemulihan Ekonomi Utamakan Industri Padat Karya
Floyd, yang di mata kerabat serta keluarganya dikenal sebagai "raksasa lembut", sebelumnya sudah berteriak "aku tak bisa bernapas".
Si polisi, Derek Chauvin, kemudian dipecat dan ditangkap pada Jumat (29/5/2020) setelah aksinya menindih leher Floyd viral. (Guardian/Sky News/AFP)