News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Amerika Serikat

Direktur CDC: Aksi Protes George Floyd Jadi Ajang Penyebaran Covid-19

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Demonstran menjarah toko-toko saat terjadi aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di Santa Monica, California, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Agustin Paullier

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat (AS) Robert Redfield telah menghadapi kemarahan yang berlangsung secara online.

Hal itu karena ia telah mendesak para pengunjuk rasa untuk melakukan uji virus corona (Covid-19).

Namun dia harus kecewa karena pesan agensinya itu tidak diterima secara positif oleh para pengunjuk rasa.

Bahkan dia diingatkan kembali terkait 'tanggapan kaku' CDC terhadap krisis pandemi ini.

Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (5/6/2020), selama sidang kongres tentang penanganan pemerintah terhadap pandemi pada hari Kamis kemarin, Redfield mengatakan kepada anggota parlemen AS bahwa dirinya sangat prihatin karena pesan CDC tentang virus tersebut tidak 'beresonansi' dengan publik.

Baca: Rusuh Menjadi-jadi, Polisi Tembak Mati Warga Kulit Hitam Pemilik Restoran di Kentucky

Ia kemudian memperingatkan bahwa demonstrasi brutal anti-polisi yang ramai diadakan di sejumlah kota di AS selama pekan lalu, dapat mendorong lonjakan munculnya kasus baru corona. 

Baca: Donald Trump Makin Pusing dengan Aksi Rusuh Rakyatnya, Berlakukan Jam Malam di Berbagai Kota

"Saya pikir ada potensi, sayangnya, aksi protes ini akan menjadi acara penyemaian virus," kata Redfield tentang aksi protes itu.

Redfield pun menyerukan kepada siapa saja yang mengambil bagian dalam aksi atau demonstrasi tersebut untuk dilakukan uji virus corona.

Baca: Cerita di Balik Sukses Novel Baswedan, Pimpin Langsung Operasi Penangkapan Buron KPK, Nurhadi

"Cara untuk meminimalkan hal itu adalah dengan membuat setiap orang menyadari bahwa mereka harus melindungi orang-orang yang mereka cintai, dengan mengatakan "Hei, saya harus diuji dulu," jelas Redfield. 

Baca: Surat PHK Dikirim Tengah Malam, 181 Pilot Kontrak Garuda Indonesia Kehilangan Pekerjaan

Sementara Tim Walz, yang merupakan Gubernur Minnesota, tempat dimulainya protes pada minggu lalu, telah menggemakan saran Redfield.

"Siapa saja yang berdemonstrasi, harus diuji, terutama bagi mereka yang menunjukkan gejala," kata Walz.

Kendati demikian, peringatan itu tidak sejalan dengan pendapat para kritikus yang mengamati kasus ini.

Satu diantaranya terkait pengujian yang masih belum tersedia bagi banyak orang saat lonjakan pemutaran film terjadi di AS.

Ada pula yang berpendapat bahwa peringatan Redfield merupakan saran yang terlambat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini